TUGAS BIOSITEMATIKA TUMBUHAN
KEMIRI
KEMIRI
(Aleurites
moluccana)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2012
KEMIRI
(Aleurites
moluccana)
DESKRIPSI
Kemiri
(Aleurites moluccana), adalah
tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-rempah.
Tumbuhan ini masih sekerabat dengan singkong dan termasuk dalam suku
euphorbiaceae. Dalam perdagangan antarnegara dikenal sebagai candleberry,
indian walnut, serta candlenut. Pohonnya disebut sebagai varnish tree atau
kukui nut tree. Minyak yang diekstrak dari bijinya berguna dalam industri untuk
digunakan sebagai bahan campuran cat dan dikenal sebagai tung oil.
Tanaman
ini sekarang sudah tersebar luas di daerah-daerah tropis. Tinggi tanaman ini
mencapai sekitar 15-25 meter. Daunnya berwarna hijau pucat. Kacangnya memiliki
diameter sekitar 4–6 cm; biji yang terdapat di dalamnya memiliki lapisan
pelindung yang sangat keras dan mengandung minyak yang cukup banyak, yang
memungkinkan untuk digunakan sebagai lilin.
Kemiri
adalah tumbuhan resmi negara bagian hawaii,karena:
a. Kemiri
memiliki kesamaan dalam rasa dan tekstur dengan macadamia yang juga memiliki
kandungan minyak yang hampir sama. Kemiri sedikit beracun ketika mentah.
b. kemiri sering digunakan dalam masakan
indonesia dan masakan malaysia. Di pulau jawa, kemiri juga dijadikan sebagai
saus kental yang dimakan dengan sayuran dan nasi.
c. Beberapa
bagian dari tanaman ini sudah digunakan dalam obat-obatan tradisional di
daerah-daerah pedalaman. Minyaknya digunakan sebagai bahan tambahan dalam
perawatan rambut (untuk menyuburkan rambut). Bijinya dapat digunakan sebagai
pencahar. Di jepang, kulit kayunya telah digunakan untuk tumor. Di sumatera,
bijinya dibakar dengan arang, lalu diolesi di sekitar pusar untuk menyembuhkan
diare. Di jawa, kulit batangnya digunakan untuk diare atau disentri.
d. Di
hawaii, pada masa kuno, kemiri yang dinamai kukui dibakar untuk menghasilkan
cahaya. Kemiri disusun berbaris memanjang pada sebuah daun palem, dan
dinyalakan salah satu ujungnya, dan akan terbakar satu demi satu setiap 15
menit atau lebih. Ini juga berguna sebagai alat pengukur waktu. Misalnya,
seseorang bisa meminta orang lain untuk kembali ke rumah sebelum kemiri kedua
habis terbakar.
e. Di
tonga, sampai sekarang, kemiri yang sudah matang (dinamai tuitui) dijadikan
pasta (tukilamulamu), digunakan sebagai sabun dan shampoo.
f. kemiri juga dibakar dan dicampur dengan pasta
dan garam untuk membuat bumbu masak khas hawaii yang disebut inamona. Inamona
adalah bumbu masak utama untuk membuat poke tradisional hawaii.
Biji
kemiri yang sudah dikupas dari cangkangnya
Penanaman
kemiri modern kebanyakan hanya untuk memperoleh minyaknya. Dalam setiap
penanaman, masing-masing pohon akan menghasilkan sekitar 30–80 kg kacang
kemiri, dan sekitar 15 sampai 20% dari berat tersebut merupakan minyak yang
didapat. Kebanyakan minyak yang dihasilkan digunakan secara lokal, tidak
diperdagangkan secara internasional.
Biji
kemiri mengandung bahan beracun dengan kekuatan ringan. Karena itu sangat tidak
dianjurkan mengonsumsi biji kemiri secara mentah. Penggunaan kemiri harus
diawali dengan menyangrai (memanaskan tanpa minyak atau air) hingga biji
hangat. Pemanasan akan menguraikan toksin.
A. Daun
Kemiri mempunyai
daun yang mudah dikenali dari bentuknya yang khas, umumnya terdiri dari 3-5
helai daun dari pangkal, berselang-seling dan pinggir daun bergelombang.
Panjang satu helai daun sekitar 10-20 cm dengan dua kelenjar di bagian
perpotongan antara pangkal dan tangkai yang mengeluarkan getah manis. Daun yang
muda biasanya sederhana dan berbentuk seperti delta atau oval. Bagian atas
permukaan daun yang masih muda berwarna putih mengkilap seperti perak, yang
kemudian akan berubah warna menjadi hijau seiring dengan bertambahnya umur
pohon. Permukaan daun bagian bawah berbulu halus dan mengkilap seperti karat.
B. Batang
Kemiri tergolong
pohon yang berukuran sedang dengan tajuk lebar yang dapat mencapai ketinggian
hingga 20 m dan diameter setinggi dada hingga 90 cm. Pada tempat terbuka, jenis
ini umumnya hanya dapat mencapai ketinggian pohon 10-15 m. Umumnya bentuk
cabang pohon kemiri adalah berliku, tidak beraturan, membentang lebar dan
menggantung pada cabang bagian samping. Pada lembah yang sempit, pohon kemiri
biasanya memiliki sedikit percabangan dan tumbuh menjulang tinggi. Kulit
batangnya berwarna abu-abu coklat dan bertekstur agak halus dengan garis-garis vertikal
yang indah.
C. Bunga
Kemiri memiliki
bunga kelamin ganda, dimana buna jantan dan betina berada pada pohon yang sama.
Bunga kemiri berwarna putih kehijauan, harum dan tersusun dalam sejumlah
gugusan sepanjang 10-15cm, dimana terdapat banyak bunga jantan kecil
mengelilingi bunga betina. Mahkota bunga berwarna putih dengan lima kelopak
bunga berwarna putih kusam (krem), berbentuk lonjong dengan panjang 1,3 cm.
D. Buah
dan Biji
Kemiri memiliki
buah berwarna hijau sampai kecoklatan, berbentuk oval sampai bulat dengan
panjang 5-6 cm dan lebar 5-7 cm. Satu buah kemiri pada umumnya berisi 2-3 biji,
tetapi pada buah jantan kemungknan hanya ditemukan satu biji. Biji kemiri dapat
dimakan jika dipanggang terlebih dahulu. Kulit biji kemiri umumnya kasar,
hitam, keras, dan berbentuk bulat panjang sekitar 2,5-3,5 cm.
E. Akar
kemiri mempunyai akar yang tunggang
dan berwarna coklat.
F. Tempat
Pohon kemiri
banyak dijumpai di daerah beriklim hujan tropis, dengan kondisi agak kering
selama musimkemarau. Jenis ini tumbuh subuh di daerah tropis yang lembab sampai
ketinggian 1200 m di atas permukaan laut. Di daerah yang berdekatan dengan
garis khatulistiwa, kemiri dilaporkan dapat tumbuh pada ketinggian 2000 m di
atas permukaan laut. Di indonesia, kemiri dapat dijumpai pada ketinggian 0-800
m pada areal yang berkonfigurasi datar hingga bergelombang. Kemiri juga dikenal
dapat beradaptasi dengan baik di daerah lereng, bahkan di lembah yang curam.
Pohon kemiri
tumbuh di daerah dengan curah hujan rata-rata tahunan berkisar antara 640
sampai dengan 4290 mm atau rata-rata 1940 mm. Suhu rata-rata tahunan untuk
pertumbuhan kemiri berkisar antara 18 sampai dengan 28º c. Suhu maksimum pada
bulan terpanas sekitar 26-30 º c, sedangkan suhu minimum pada bulan terdingin
sekitar 8-13 º c. Di indonesia, kemiri juga dapat tumbuh pada daerah yang
kering dengan curah hujan tahunannya hanya mencapai 200 mm seperti di sulawesi
selatandan nusa tenggara timur dan bahkan di tmpat yang basah seperti di jawa
barat.
Pohon kemiri
juga dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, termasuk lempung merah, liat
berbatu, pasir dan batu kapur. Pohon kemiri juga tidak memerlukan system drainase
yang baik. Jenis ini bisa tumbuh pada tanah yang agak asam dan sedikit basa
dengan ph 5-8. Pohon kemiri cukup toleran terhadap kekeringan dan bahkan dapat
tumbuh baik pada tanah yang kurang subur jika ditanam dengan baik pada kelembapan
tanah yang cukup. Kemiri mampu berkembang di lingkungan yang lembab, menyukai
cahaya dan tumbuh sebagai pohon pionir di tempat terbuka apabiala curah
hujannya sesuai. Jenis ini juga dapat tumbuh di bawah naungan sampai dengan
tingkat penutupan 25%.
G. Manfaat
Hampir seluruh
bagian dari pohon kemiri dari muali daun, buah, kulit, kayu, akar, getah,
sampai bunganya memiliki manfaaat, baik digunakan untuk obat-obatan tradisional,
penerangan, bahan bangunan, bahan pewarna, bahan makanan, dekorasi maupun
kegunaan lain, tetapi pohon kemiri juga memiliki sifat racun sehingga perlu
kewaspadaan bila ingin menggunakan bagian-bagian pohon lainnya untuk tujuan
pengobatan atau konsumsi.
Di pulau jawa,
kulit pohon kemiri dimanfaatkan ebagai obat diare (disentri). Di jepang, bagian
kulit kemiri imanfaatkan untuk obat sembelit dengan cara ditumbuk atau dibakar
menggunakan arang, kemudian dioleskan ke sekitar pusar (perut). Di malysia,
daun kemiri direbus dan dimanfaatkan sebagai obat untuk sakit kepala, demam,
bisul, bengkak pada persendian dan kencing nanah. Di hawai, buga dan getah
kemiri yang masih segar yang baru saja disadap dimanfaatkan untuk obat sariawan
pada anak-anak. Selain itu biji kemiri kering juga sering digunakan sebagai
bahan masakan di indonesia dan malaysia.
Minyak yang
diekstrak dari biji kemiri mengandung zat yang iritan dan dapat digunakan
sebagai pengganti sabun. Selain itu juga dapat digunakan sebagai perangsang
pertumbuhan atau sebagai bahan aditif dalam perawatan rambut. Saat ini minyak
kemiri dengan kualitas tinggi sudah menjadi produk komersial utama dan dijual
secara luas di industry kosmetika. Lebih lanjut lagi, sisa biji yang sudah
diekstrak dapat dimanfaatkan pula srbagai pupuk.
Pada sejumlah
lahan pertanian, kemiri umumnya ditanam sebagai penahan angin, pembatas,
penaung, stabilitor tanah dan pengisi lahan-lahan yang kosong. Di daerah
perkotaan, kemiri pada umumnya ditanam sebagai peneduh dan memberikan pemandangan
yang indah drngan daunnya yang lebar dan bunga putih kecilnya yang menarik.
Kayu dari pohon
kemiri tidak dimanfaatkan secara meluas karena tidak tahan terhadap serangan
hama dan mudah rusak. Meskipun demikian, di beberapa negara seperti cina, malysia
dan indonesia. Kayu kemiri telah digunakan untuk bahan pembuatan container, lemari,
peti kemas, kotak, sumpit dan korek api. Di balim beberapa kerajinan atau
ukiran tradisional terbuat dari kayu kemiri pilihan. Selain itu, penelitian
martawijaya dkk (1989) telah menunjukkan bahwa kayu kemiri dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku pulp dan vinir kayu lapis. Di hawai, batang kayu kemiri juga
digunakan untuk membuat sampan kecil untuk keperluan memancing.
Nama
umum
Indonesia : Kemiri, kemling (Lampung), muncang
(Snd)
Inggris : Candlenut, candleberry
Vietnam : Lai
Thailand : Ma yao, phothisat
Pilipina : Kapili, kumbang, lumbang-bato
Cina : He shi li
Jepang : Kukui nattsu, kukui noki
Aleurites
moluccana (Kemiri)
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisio :
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisio :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas :
Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas :
Rosidae
Ordo :
Euphorbiales
Famili :
Euphorbiaceae
Genus :
Aleurites
Spesies :
Aleurites moluccana (L.) Willd
No comments:
Post a Comment
PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.