PAPER
STUDY ISLAM 3
ALLAH MAHA MENERIMA SYUKUR (ASY
SYAKUUR)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
ALLAH MAHA MENERIMA SYUKUR (ASY
SYAKUUR)
PENDAHULUAN
Asma’ul Husna
berasal dari kata Asma yang artinya nama dan husna yang artinya indah atau
baik, jadi asma’ul husna merupakan nama-nama indah dan baik yang dimiliki Allah
sesuai dengan sifatNya. Asma’ul husna merupakan cerminan Allah terhadap
hambaNya, oleh karena itu bila nama-nama itu kita sebut sebagai suatu
permohoman, maka akan mempunyai pengaruh yang besar. Asma’maul husna berjumlah
99 nama, salah satunya yaitu Asy syakur atau Allah maha memberi syukur.
Syukur secara
terminology berasal dari kata bahasa arab, berasal dari kata شكر-يشكر-شكرا‘’ yang artinya berterima kasih kepada atau dari kata lain شكر‘’
yang artinya pujian atau ucapan terima kasih atau pernyataan terima kasih, Asy
Syakuur (yang Maha Menerima Syukur, Yang Maha Membalas Syukur hamba-hamba-Nya)
adalah Allah yang memberi balasan pahala berlipat ganda bagi pelaku
kebajikan/ketaatan yang sedikit, dan memberikan kebahagiaan yang tidak terbatas
di akhirat. Dia yang member pahala yang berlipat ganda bagi perbuatan baik
yaitu bersyukur atas perbuatan hamba-Nya. Siapapun yang menghargai seseorang
yang berbuat satu kebajikan, juga dinamakan bersyukur.
Ada
banyak firman Allah yang menceritakan dan menjelaskan bersyukur kepada Allah
dan Asy syakur ( Allah Maha Menerima syukur), seperti yang dijelaskan dalam
firman allah dalam Surat Ibrahim ayat 7, surat An-Naml ayat 40, surat al-Furqan
ayat 62, Surat Saba ayat 13, Surat
al-Insan ayat 8, Surat Al-Baqarah ayat 152, Surat Fathir ayat 15 surat An-Nisa
ayat 147, surat Ali’Imran ayat 144, surat sajadah ayat 9, surat Yasin ayat
71-73,surat ali imram ayat 144-145, surat Lukman ayat 12, surat al-a’raf ayat
58, surat dan sutar An-Nahl ayat 53.
Bersyukur kepada allah merupakan
suatu kewajiban bagi orang yang beriman. karena Allahlah yang mengatur segala
urusan atas segala limpahan rahman dan rohimnya. sesungguhnya bersyukur akan
membawa kita kepada Ridho-Nya sehingga mendapatkan banyak keutamaan danmanfaat
seperti mendapat nikmat tambahan dari Allah, selamat dari siksaan Allah, dan
mendapatkan pahala yang besar.maka dari itu kita harus senantiasa bersyukur dan
beriman kepada Allah dengan mengfungsionalkan nikmat dan karunia Allah sesuai
dengan yang dimaksud oleh-Nya karena sesungguhnya Allah Maha menerima Syukur
(ASy Syakuur)
Cara manusia bersyukur kepada Allah
dengan 3 cara yaitu bersyukur dalam hati yang dilakukan dengan menyadari,
mengakui, mengimami, dan meyakini sepenuhnya bahwa nikmat yang diperoleh hanya
karena Allah, bersyukur dengan lisan yang dilakukan sengan mengakui dengan
ucapan bahwa sumber nikmat adalah Allah sambil memuji-Nya, dan bersyukur denan
Anggota badan dengan menjaga dan menjauhkan anggota badan dari segala perbuatan
dosa yang mendatangkan kemurkaan Allah. Apabila manusia bersyukur kepada Allah
maka Allah akan memberikan balasan nikmat yang lebih karena allah maha menerima
syukur (Asy Syukur) terhadap hambaNya
ALLAH MAHA MENERIMA SYUKUR (ASY
SYAKUUR)
A. PENGERTIAN
SYUKUR
Syukur secara
terminology berasal dari kata bahasa arab, berasal dari kata شكر-يشكر-شكرا‘’ yang artinya berterima kasih kepada atau dari kata lain شكر‘’
yang artinya pujian atau ucapan terima kasih atau pernyataan terima kasih,
sehingga dapat dijelaskan bersyukur yaitu seseorang memuji Allah ta’ala yang
telah memberikan berbagai kenikmatan kepadanya baik berupa kenikmatan jasmani
seperti harta benda, kesehatan, keamanan, anak,istri dan lain sebagainya, atau
yang berupa kenikmatan rohani seperti iman, islam, petunjuk, ilmu yang
bermanfaat, pemahaman yang lurus dan benar dalam beragama, selamat dari segala
penyimpangan dan kesesatan, rasa senang, lapang dada, hati yang tenang dan lain
sebagainya.
Menurut Kamus Besar Indonesia syukur mempunyai
dua arti yaitu yang pertama, syukur berarti rasa berterima kasih kepada Allah,
kedua syukur berarti untunglah atau merasa lega atau senang. Sedangkan salah
satu kutipan lain menjelaskan bahwa syukur adalah gambaran dalam benak tentang
nikmat dan menampakkannya ke permukaan. sedangkan sebagian ulama menjelaskan
yukur berasal dari kata “syakara” yang berarti membuka yang dilawan dengan kata
“kufur” yang berarti mentup atau melupakan segala nimat dan menutup-nutupinya.
Asy Syakuur (yang
Maha Memberi Syukur, Yang Maha Membalas Syukur hamba-hamba-Nya) adalah Allah
yang memberi balasan pahala berlipat ganda bagi pelaku kebajikan/ketaatan yang
sedikit, dan memberikan kebahagiaan yang tidak terbatas di akhirat. Dia yang
member pahala yang berlipat ganda bagi perbuatan baik yaitu bersyukur atas
perbuatan hamba-Nya. Siapapun yang menghargai seseorang yang berbuat satu
kebajikan, juga dinamakan bersyukur.
ini didasarkan ayat 7 surat Ibrahim
Dan (ingatlah juga), tatkala
Tuhanmu mema`lumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Serta dalam surat An-Naml ayat 40 yang
dilakukan oleh Nabi Sulaiman
Berkatalah seorang yang mempunyai
ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum
matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di
hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku
apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan ni`mat-Nya). Dan barangsiapa yang
bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan
barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha
Mulia".
B. Pengertian
Syukur dalam Al-Qur’an
Ada tiga ayat
yang dikemukakan tentang pengertian syukur ini, yaitu sebagai berikut:
1. Surah al-Furqan ayat 62, yang
berbunyi :
“Dan dia (pula) yang menjadikan
malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin memgambil pelajaran atau
orang yang ingin bersyukur”.
Al-maragi
menafsirkan bahwa allah telah menjadikan malam dan siang silih berganti, agar
hal itu dijadikan pelajaran bagi orang yang hendak mengambil pelajaran dari
pergantian keduanya, dan berpikir tentang ciptaan-nya, serta mensyukuri nikmat
tuhannya untuk memperoleh buah dari keduanya, dan berpikir tentang ciptaan-nya,
serta mendyukuri nikat tuhannya untuk memperoleh buah dari keduanya, jika dia
hanya memusatkan kehidupan akhirat maka dia akan kehilangan waktu untuk
melakukan-nya. Jadi arti syukur menurut al-Marigi yaitu mensyukuri nikmat
Tuhan-Nya dan berpikir tentang ciptaan-Nya dengan mengingat limpahan
karunia-Nya.
Departemen
Agama RI juga memaparkan demikian, bahwa syukur adalah bersyukur atas segala
nikmat Allah dengan jalan mengingat-Nya dan memikirkan tentang Ciptaan-Nya.
Berdasrkan uraian di atas dapat dipahami bahwa syukur adalah bersyukur atas segala
nikmat Tuhan-Nya dengan mengingat dan berpikir tentang ciptaan-Nya.
2. Surah Saba ayat 13 yang
berbunyi:
Artinya:
“Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya
dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya)
seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai
keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari
hamba-hambaKu yang berterima kasih”.
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah menyebut apayang pernah Ia
anugrahkan kepada sulaiman as,. Yaitu patung-patung yang beragam tembaga, kaca,
dan pualam. Juga piring-piring besar yang cukup untuk sepuluh orang dan tetap
pada tempatnya, tidak berpindah tempat. Allah berkata kepada mereka “agar
mensyukuri-Nya atas segala nikmat yang telah Ia limpahkan kepada kalian”
Menurut al-Maragi arti kata
asy-syukur dalam ayat tersebut adalah orang yang berusaha untuk bersyukur. Hati
dan lidahnya serta seluruh anggota tubuhnya sibuk dengan rasa syukur dalam
bentuk pengakuan, keyakinan, dan perbuatan.
Sedangkan menurut Departemen agama
RI menjelaskan arti kata asy-syukur adalah bersyukur atas segala nikmat yang
dilimpahkan Allah kepada hamba-Nya dengan amal saleh dan menggunakannya
sebagaimana mestinya.
Berdasarkan berbagai uraian tersebut
maka dapat dipahami syukur adalah berterima kasih dengan bersyukur atas segala
yang dilimpahkan-Nya dengan rasa syukur dalam bentuk pengakuan, keyakinan dan
perbuatan.
3. Surah al-Insan ayat 8, yang
berbunyi :
“Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk
mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan
tidak pula (ucapan) terima kasih”.
Pada ayat ini menjelaskan bahwa Allah meminta dan
mengharapkan darikalian balasan dan lain-lainnya yang mengurangi pahala,
kemuadian Allah memperkuat dan menjelaskan lagi bahwa Dia tidak mengharapkan
balasan dari Hamba-Nya, dan tidak pula meminta agar kalia berterimakasih
kepada-Ku.
Berdasarkan penafsiran beberapa mufasir maka dapat
disimpulkan bahwa syukur adalah berterimakasih kepada Allah swt atas segala
nikmat-Nya.
C. Hukum Bersyukur.
Bersyukur
Hukumnya Wajib bagi setiap hamba Allah yang beriman, sebagaimana dijelaskan
dalam firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 152
‘Karena
itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni`mat) –Ku”.
Kenikmatan
yang diberikan Allah wajib disyukuri oleh setiap orang yang mengakui bahwa
dirinya beriman Kepada Allah dan hari Kiamat, karena semua yang ada di seluruh
kenikmatan itu datangnya dari Allah, Dzat yang tidak membutuhkan sesuatu apapun
dari para makhluk-Nyam akan tetapi justru merekalah yang sangat membutuhkan Allah.
Sebagaimana firman Allah dalam Surat Fathir ayat 15, yang berbunyi :
“Hai
manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha
Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji”.
D. Keutamaan Bersyukur Kepada Allah.
Keutamaan syukur disebutkan dalam hadis, seperti sabda
Rasulullah SAW yang artinya : Orang yang makan dan bersyukur menyerupai orang
berpuasa yang bersabar. Syukur wajib kita panjatkan kepada yang member hidup
ini, yang mengatur segala urusan atas segala limpahan rahman dan rohimnya.
Syukur tidak hanya harus kita panjatkan setelah kita mendapatkan nikmat dan
karunia-Nya sewaktu do’a kita terkabul. Sungguh dahsyat nya keutamaan bersyukur
jika kita renungi bersama bahwa sesungguhnya bersyukur jika kita renungi
bersama bahwa sesungguhnya bersyukur akan membawa kita kepada Ridho-Nya,
sehingga orang bersyukur akan mendapatkan banyak keutamaan dan manfaat,
diantaranya sebagai berikut:
1. Mendapatkan tambahan nikmat dari
Allah.
Allah berfirman dalam surat Ibrahim ayat 7 :
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan:
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih".
Ayat tersebut menjelaskan bahwa
allah akan memberikan nikmat yang lebih baik berupa kenikmatan jasmani dan
rokhani bagi orang yang selalu bersyukur kepada Allah dalam hidupnya dan Allah
akan memberikan musibah atau azab bagi orang yang tidak mau bersyukur atas
kenikmatan yang telah diberikan Allah baik nikmat jasmani maupun rokhani.
2. Selamat dari siksaan Allah
Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 147 :
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan
beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui”.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa
Allah mensyukuri hamba-hambaNya ialah Allah memberi pahala terhadap amal-amal
hamba-hambaNya, memaafkan kesalahannya, menanbah nikmat-Nya
3. Mendapat pahala yang besar.
Allah
berfirman dalam surat Ali’Imran ayat 144 :
وَسَيَجْزِ اللهُ الشَاكِرِيْنَ
“Dan Allah akan memberi balasan
kepada orang-orang yang bersyukur”.
Ayat ini menjelaskan Allah yang maha
menerima syukur akan memberikan hamba-hambanya pahala yang besar jika hambanya
selalu bersyukur kepada Allah.
E. Mengapa
Kita Harus Bersyukur dan Apa yang Harus di Syukuri
Ada beberapa
ayat Al-Qur’an yang menerangkan mengapa kita harus beryukur kepada Allah, yaitu
sebagai berikut.
Dalam surah An-Nisa ayat 147
“Mengapa
Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha
Mensyukuri lagi Maha Mengetahui”.
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah tidak akan menyiksa
Hamba-Nya yang bersyukur dan beriman yaitu dengan perbuatan-perbuatan
orang-orang beriman dengan pahala sebagai balasannya. Jadi mengapa Allah
menyiksamu karena kita tidak bersyukur dan tidak beriman kepada-Nya.
Dalam
surah sajadah ayat 9, yang berbunyi :
“Yang
membuat sebaik-baiknya segala sesuatu yang Dia ciptakan dan Dia telah emulai
penciptaan manusia dari tanah, Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke
dalam (tubuh) nya roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan
dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur”.
Ayat ini menjelaskan bahwa manusia dituntut untuk bersyukur
dengan mengfungsikan segala karunia dan nikmat dari penciptaan manusia sesuai
dengan kehendak Allah seperti pendengaran yang digunakan untuk mendengar
kebenaran dan penglihatan untuk melihat tanda-tanda kebesaran Allah yang
meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah serta hati atau akal yang digunakan
untuk berpikir memanfaatkan segala karunia itu.
Ada
satu ayat lagi yang menjelaskan mengapa kita harus bersyukur kepada Allah dan
Apa yang harus kita Syukuri yaitu dalam surah Yasin ayat 71-73 :
“Dan
apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang
ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan
kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya? Dan Kami tundukkan
binatang-binatang itu untuk mereka, maka sebahagiannya menjadi tunggangan
mereka dan sebahagiannya mereka makan. Dan mereka memperoleh padanya
manfaat-manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?”
Ayat ini menjelaskan tentang betapa penciptaan binatang
ternak merupakan nikmat yang besar dan bukti kuasa Allah swt, karena binatang
ternak merupakan lambing kekayaan dan kesejahteraan mereka. Dapat disimpulkan
sesungguhnya Allah memberikan nikmatnya kepada mereka berupa kekayaan dan
kekuasaan akan tetapi mereka tidak mengfungsikan nikmat tersebut tidak sesuai
dengan kegunaannya dan mereka lalai atas nikmat yang Allah berikan.
Dapat kita pahami alasan mengapa kita harus bersyukur? Dan Apa
yang harus kita Syukuri? Jawabannya sngat patut jika kita tidak ingin disiksa
di akhirat nanti, maka kita harus bersyukur dan beriman dengan
mengfungsionalkan nikmat dan karunia Allah sesuai dengan apa yang dimaksud
oleh-Nya. Dan banyak hal yang membuat seharusnya masusia berpikir harus
bersyukur dimulai dari nikmat akan penciptaan manusia, makana, minuman, harta
benda serta tahta dunia yang diberikan Allah. Jadi tidak ada alasan bagi kita
untuk tidak bersyukur kepada Allah.
F. Macam-macam Cara Bersyukur
1. Bersyukur dalam Hati yaitu bersyukur
dengan hati yang dilakukan dengan menyadari, mengakui, mengimani, meyakini
sepenuhnya bahwa nikmat yang diperoleh adalah semata-mata karena agunerah dan
nikmat dari Allah. Bersyukur dengan hati akan mengantarkan manusia untuk
menerima anugerah dengan penuh kerelaan tanpa harus berkeberatan betapapun
kecilnya nikmat tersebut. Syukur ini mengharuskan yang bersyukur menyadari
betapa besar kemurahan, dan kasih sayng Allah sehingga terlontar dari lidahnya
pujian Kepada-Nya.dijelaskan dalam Surat An-Nahl ayat 53 yang berbunyi :
”Dan apa saja ni`mat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah
(datangnya)..”
2. Bersyukur dengan lisan yaitu
mengakui dengan ucapan bahwa sumber nikmat adalah Allah sambil memuji-Nya. Di
dalam Al-Qur’an pujian kepada Allah disampaikan dengan redaksi
“al-hamdulillah”. Hamd (pujian) disampaikan secara lisankepada yang dipuji,
walaupun ia tidak member apa pun baik kepada si pemuji ataupun kepada yang
lain. Bersyukur dengan lisan yaitu banyak mengucap puji syukur (Alhamdulillah)
kepada Allah.
Rasulallah Saw bersabda : “Apabila seseorang mengucapkan
ALHAMDULILLAH satu kali niscaya ucapan itu akan meliputi semua yang berada
diantara langit dan bumi.bila mengucapkan ALHAMDULILLAH yang kedua kalinya,
niscaya akan meliputi semua yang berada diantara tujuh petala langit hingga
bumi. Bila mengucapkan ALHAMDULILLAH yang ketiga kalinya, Allah akan berfirman
: Mohonlah, engkau akan Aku beri”
3. Bersyukur dengan Anggota Badan yaitu
menjaga dan menjauhkan anggota badan dari segala perbuatan dosa dan maksiat
yang mendatangkan dosa dan kemurkaan dari Allah. Salah satu cara agar ita mampu
menjadi hamba Allah yang selalu bersyukur kepada-Nya ialah dengan melihat
kepada orang-orang yang derajatnya dalam urusan dunia di bawah kita, seperti
melihat masih banyaknya orang yang lebih miskin daripada kita dalam hal harta benda,
atau melihat pada orang yang kurang sempurna dalam hal fisik (cacat jasmani),
sementara kita memiliki fisik atau badan yang sempurna dan sehat. Adapun dalam
urusan agama dan akhirat, maka hendaknya kita melihat kepada orang-orang yang
kedudukannya lebih tinggi dari kita, sehingga kita semakin bersemangat dalam
menambah keimanan, ilmu agama dan amal iibadah dan bersungguh-sungguh untuk
menjauhi segala perbuatan dosa dan maksiat yang akan menghancurnan dan
menyengsarakan kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.
G. Balasan Bagi Orang yang Bersyukur.
Allah sangat mengetahui cirri-ciri orang yang bersyukur dan
allah memberi sangat banyak balasan bagi orang yang bersyukur baik di dunia
maupun di akhirat nanti. Ada banyak Al-Qur’an yang menjelaskan tentang apa yang
akan didapatkan jika orang bersyukur, yaitu sebagai berikut.
Dalam surat ali imram ayat 144-145
yang berbunyi :
“Muhammad
itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya
beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke
belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat
mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan
kepada orang-orang yang bersyukur. Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan
dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya.
Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala
dunia itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula)
kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang
bersyukur”.
Dalam surat Lukman ayat 12 yang
berbunyi :
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan
hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa
yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya
sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha
Kaya lagi Maha Terpuji"”.
Ayat tersebut menunjukkan Al-Qur’an
yang penuh dengan hikmah dan Muhsin yang menerapkan hikmah dalam kehidupannya,
serta orang-orang kafir yang bersikap sangat jauh dari hikmah kebijaksanaan.
Dalam surat al-a’raf ayat 58 yang
berbunyi :
“Dan tanah yang baik,
tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak
subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi
tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur”.
Dan dalam surat Ibrahim ayat 7, yang
berbuunyi :
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu
mema`lumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih".
PENUTUP
Kesimpulan
bersyukur yaitu
seseorang memuji Allah ta’ala yang telah memberikan berbagai kenikmatan
kepadanya baik berupa kenikmatan jasmani seperti harta benda, kesehatan,
keamanan, anak,istri dan lain sebagainya, atau yang berupa kenikmatan rohani
seperti iman, islam, petunjuk, ilmu yang bermanfaat, pemahaman yang lurus dan
benar dalam beragama, selamat dari segala penyimpangan dan kesesatan, rasa
senang, lapang dada, hati yang tenang dan lain sebagainya.
Asy Syakuur
(yang Maha Memberi Syukur, Yang Maha Membalas Syukur hamba-hamba-Nya) adalah
Allah yang memberi balasan pahala berlipat ganda bagi pelaku kebajikan/ketaatan
yang sedikit, dan memberikan kebahagiaan yang tidak terbatas di akhirat. Dia
yang member pahala yang berlipat ganda bagi perbuatan baik yaitu bersyukur atas
perbuatan hamba-Nya. Siapapun yang menghargai seseorang yang berbuat satu
kebajikan, juga dinamakan bersyukur.
Hukum bersyukur kepada Allah yaitu
wajib bagi orang yang beriman, seperti yang telah dijelaskan dalam firman Allah
surat Surat Al-Baqarah ayat 152,Surat Fathir ayat 15. jika seseorang selalu
bersyukur dalam hidupnya atas apa yang telah diberikan oleh Allah maka Allah
akan senantiasa memberikan nikmat dan karunia yang lebih akan membawa kita pada
Ridho-Nya, dengan berbagai keutamaan dan manfaat antara lain mendapatkan nikmat
tambahan dari Allah, selamat dari berbagai siksaan Allah dan Mendapatkan Pahala
yang besar.
Maka kita harus senantiasa bersyukur dan beriman dengan
mengfungsionalkan nikmat dan karunia Allah sesuai dengan apa yang dimaksud
oleh-Nya. Dan banyak hal yang membuat seharusnya masusia berpikir harus
bersyukur dimulai dari nikmat akan penciptaan manusia, makana, minuman, harta
benda serta tahta dunia yang diberikan Allah. Jadi tidak ada alasan bagi kita
untuk tidak bersyukur kepada Allah dengan cara bersyukur dengan hati, bersyukur
dengan lisan dan bersyukur dengan anggota badan sehingga Allah member balasan
kepada orang yang selalu bersyukur kepada Allah dalam keadaan apapun.
No comments:
Post a Comment
PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.