Saturday, April 8, 2017

MATERI IPA BAB MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN


BAB 6 MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

Tubuh sehat merupakan keinginan setiap orang. Hal ini karena dapat mendukung kelancaran aktivitas kita. Namun, orang-orang di sekitar kita banyak yang merasa tubuhnya tidak ideal, seperti terlalu kurus atau terlalu gemuk.

Gemuk dan kurus sangat dipengaruhi oleh pola makan. Menurut ahli gizi, pola makan seseorang dapat berpengaruh terhadap kesehatan. Tahukah Anda bagaimana pola makan yang sehat itu? Bagaimana pola makan dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan kita?

Pola makan sangat berpengaruh terhadap kesehatan alat pencernaan kita. Misalnya kebiasaan mengonsumsi makanan pedas dapat berpengaruh terhadap asam lambung, demikian juga dengan mengonsumsi makanan berserat dapat mempermudah buang air besar. Sebelum membahas lebih lanjut tentang hubungan antara kesehatan dengan pola makan, Anda perlu terlebih dahulu mengenal berbagai macam organ-organ penyusun sistem pencernaan.

Makhluk hidup membutuhkan makanan untuk kelangsungan hidupnya, yaitu untuk pertumbuhan dan menggantikan sel-sel yang rusak. Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperti berikut.
1.    Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
2.    Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.

Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut.
1.    Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
2.    Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
3.    Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
4.    Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.
5.    Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6.    Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui anus.

Berdasarkan komposisi kimianya, makanan dapat digolongkan menjadi protein, karbohidrat, lemak, vitamin, air, dan garam mineral.

Protein mengandung asam amino. Asam amino dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu asam amino esensial, asam amino yang sangat diperlukan oleh tubuh dan harus didatangkan dari luar serta asam amino nonesensial, asam amino yang dapat disintesis sendiri oleh tubuh.

Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Karbohidrat terbagi menjadi 3, yaitu : monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Monosakarida tersusun dari satu molekul gula. Contoh : glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Disakarida tersusun dari dua molekul gula. Contoh : maltose, laktosa, dan sukrosa. Maltose tersusun dari glukosa + glukosa. Laktosa tersusun dari glukosa + galaktosa. Sukrosa tersusun dari glukosa + fruktosa. Polisakarida tersusun dari banyak gula. Contoh : amilum, selulosa.    Lemak adalah lipida sederhana yang terdiri atas asam lemak dan gliserol. Fungsi lemak : sebagai cadangan makanan, pembentuk membrane sel, pelarut vitamin D.

Vitamin adalah suatu senyawa organik sebagai pelengkap makanan yang diperlukan kesehatan. Vitamin dapat digolongkan menjadi vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B dan C serta vitamin yang larut dalam lemak (minyak) meliputi vitamin A, D, E, dan K.

Alat-alat percernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas :
1.    Rongga mulut, menghasilkan enzim ptyalin (mengubah amilum menjadi maltose)
2.    Kerongkongan, terjadi gerak peristaltic (gerak meremas-remas yang tidak disadari sehingga makanan terdorong ke lambung
3.    Lambung, menghasilkan enzim HCL yang berfungsi untuk membunuh kuman, enzim pepsinogen mengubah protein menjadi pepton. Enzim rennin berfungsi untuk menggumpalkan protein susu.
4.    Usus halus, terdiri dari duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong) dan Ileum (usus penyerapan)
5.    Usus besar, terjadi pembusukan yang dibantu oleh bakteri Echerichia coli   yang membentuk vitamin K dan vitamin B.

Kelenjar pencernaan terdiri dari :
1.    Pankreas :
Enzim yang dihasilkan adalah amylase (mengubah amilum menjadi glukosa), lipase (mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol), tripsin ( mengubah protein menjadi asam amino).
2.    Hati, berfungsi menghancurkan eritrosit yang rusak dan menghasilkan empedu untuk mengemulsikan zat lemak.

Kelenjar pencernaan yang berhubungan dengan saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati, dan kantung empedu.
Enzim pada pencernaan kimiawi berfungsi sebagai zat untuk mempercepat terjadinya reaksi kimia.
Sistem pencernaan kita terkadang mengalami beberapa kelainan dan gangguan akibat pola makan yang tidak sehat, di antaranya sebagai berikut.
a.    Diare merupakan gangguan sistem pencernaan akibat feses yang keluar dalam bentuk encer dan terjadi karena adanya iritasi pada selaput lendir dinding kolon oleh bakteri disentri.
b.    Sembelit (konstipasi) merupakan gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh keterlambatan defekasi. Sembelit juga dapat disebabkan oleh pola makan yang kurang sehat, kebiasaan menahan buang air besar pada saat normal, atau juga karena emosi seperti rasa gelisah, takut, cemas, dan stres.
c.    Gastritis merupakan gangguan sistem pencernaan akibat lapisan mukosa lambung mengalami peradangan atau iritasi.
d.    Appendisitis merupakan gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh peradangan pada umbai cacing (appendiks). Peradangan ini ditandai dengan adanya nanah dan pembengkakan pada umbai cacing.
e.    Hemoroid merupakan pembengkakan vena di daerah anus, atau biasa disebut wasir. Hemoroid dapat terjadi pada orang-orang yang sering menderita sembelit. Gejala hemoroid ini meliputi rasa gatal-gatal, nyeri, dan pendarahan di anus.

Makanan Sehat, Bergizi, dan Seimbang

1.    Karbohidrat (Hidrat Arang)
Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi bagi tubuh antara lain sebagai berikut.
a.    Sumber energi utama dan tidak dapat diganti dengan sumber energi yang lain pada beberapa organ, yaitu otak, lensa mata, dan sel saraf.
b.    Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
c.    Membantu proses penyerapan kalsium.
d.    Bahan pembentuk senyawa kimia yang lain, misalnya lemak dan protein.
e.    Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan atom C lima buah merupakan komponen asam nukleat (DNA, RNA).

2.    Protein
protein mempunyai fungsi sebagai berikut.
a.    Untuk pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan sel-sel tubuh.
b.    Merupakan sumber energi, setiap 1 gram protein menghasilkan energi sebesar 4,1 kalori.
c.    Penyusun hormon, zat antibodi, dan organela lainnya.
d.    Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh.
e.    Penyusun protoplasma

Pada hewan memamah biak lambungnya terdiri atas rumen, retikulum, omasum, dan abomasum sehingga terjadi pencernaan berulang. Proses pencernaannya dibantu bakteri aerob dan protozoa ciliata.
Hewan invertebrata umumnya belum memiliki alat khusus untuk pencernaan.

Itulah Postingan MATERI IPA BAB MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment

PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.