LAPORAN
PRAKTIKUM GENETIKA
PELUANG
GENETIKA
Disusun
oleh:
Amalia
Ratnasari
1001070004
Kelompok
B
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2011
PELUANG
A. Tujuan
-
Mengetahui dan memahami teori peluang
genetika.
-
Mengetahui peluang yang terjadi pada
pelemparan 100x mata uang Rp.100
-
Mengetahui peluang yang terjadi pada
benik genetika 1 sifat beda(monohibrid)
-
Mengetahui peluang yang terjadi pada
benik genetika dengan dua sifat beda(dihibrid)
-
Mampu membuat tabel dari percobaan yang
telah dilakukan.
-
Mampu menghitung data dengan menggunakan
teknik chi kuadrat.
-
Mampu menarik kesimpulan berdasarkan
praktikum yang dilakukan.
B. Tinjauan
Pustaka
Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menentukan
nisbah dari tiap-tiap persilangan genotip yang berbeda. Penggunaan teori 9n
memungkinkan kita untuk menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil tertentu
dari persilangan tersebut (LV Crowder:1986)
Kemungkinan peristiwa yang diharapkan ialah perbandingan
antara peristiwa yang diharapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin
terjadi terhadap suatu objek. Dalam bahasa inggris kemungkinan ialah
probability.(yatim:2003)
Jika obyek yang diamati adalah uang logam Rp.100,
sifat kejadian yang diamati ialah lemparan, peristiwanya uang logam Rp.100 itu
akan terlentang atau telungkup dilantai setelah dilemparkan, jumlah yang
diamati ada dua yaitu terlentang dan terlungkup.
Diibaratkan uang Rp.100 yang sisinya bergambar
burung ialah jantan dan yang sisinya berupa angka ialah betina, maka jika kita
mengharapkan sekali lentingan muncul gambar burung(jantan) maka nilai
kemungkinannya ialah
=
. Hal ini dapat dijelaskan bahwa setiap dua kali pelemparan kesempatan
untuk muncul burung(jantan) ialah sekali. Tapi tidak akan selalu terjadi dalam
sekali lentingan akan muncul gambar burung(jantan) dan sekali lentingan pula
muncul angka(betina)
Probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian,
peluang dan sebagainya umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum
dapat dipastikan. Dapat juga digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang
tidak diketahui akan kebenarannya, diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang
ada. Sehubungan dengan itu teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari
genetika. Kemungkinan atas terjadinya suatu yang diinginkan ialah sama dengan
perbandingan antara suatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya
(Suryo:1984)
Rumus kemungkinan menurut yatim wildan:
1. Rumus
kemungkinan
K
(x) =
|
Keterangan:
K = Kemungkinan
K (x) = kemungkinan peristiwa x
x = peristiwa yang diharapkan
y = peristiwa yang tak diharapkan
2. Kemungkinan
2 peristiwa yang berdiri sendiri ialah perkalian dari kemungkinan setiap
peristiwa
K(x+y) = K(x).K(y)
|
Keterangan:
K(x+y) = Kemungkinan
peristiwa x dan y
K(x)
= Kemungkinan peristiwa x
K(y)
= Kemungkinan peristiwa y
Dengan
syaratperistiwa ini tidak terikat kepada peristiwa x.
3. Kemungkinan
2 peristiwa yang timbal-balik ialah pertambahan kemungkinan tiap peristwa.
K(x/y)
= K(x) + K(y)
|
4. Rumus
umum untuk kemungkinan
(a
+ b)n
|
Keterangan:
a= Kemungkinan pertama,
yang diharapkan
b= Kemungkinan kedua,
yang diharapkan
n=jumlah objek yang mengalami peristiwa
C. Alat
dan Bahan
-
Uang logam Rp.100
-
40 pasang Benik genetika warna merah
-
40 pasang benik genetika warna kuning
-
40 pasang benik genetika warna hitam
-
40 pasang benik genetika warna hijau
D. Cara
Kerja
·
Peluang koin
1. Menyiapkan
uang logam Rp.100 dengan sisi yang bergambar burung diibaratkan Jantan (♂) dan
sisi yang terdapat angka diibaratkan betina (♀).
2. Melempar
uang logam Rp.100 keatas dan memperhatikan jatuhnya uang tersebut.
3. Setelah
uang logam jatuh ke meja maka mencatat hasil dari kemungkinan yang terjadi(munculnya
gambar burung atau angka)
4. Membuat
tabel kemungkinan yang telah diamati
5. Menghitung
hasil kemungkinan(peluang) dengan chi kuadrat.
6. Menyimpulkan
apakah percobaan tersebut
·
Monohibrid
1. Menyiapkan
40 pasang benik genetika yang berwarna merah dan 40 pasang benik genetika yang
berwarna kuning.
2. Memisahkan
pasangan benik genetika yang berwarna merah dan berwarna kuning.
3. Menyiapkan
tempat(wadah) yang telah ditulisi jantan(♂) dan betina(♀).
4. Memasukkan
masing-masing 40 buah benik genetika
yang berwarna merah dan 40 buah berwana kuning kedalam wadah yang telah
ditulisi jantan(♂)
5. Memasukkan
masing-masing 40 buah benik genetika yang berwarna merah dan 40 buah berwarna
kuning kedalam wadah yang telah ditulisi betina (♀)
6. Mengambil
benik genetika dari wadah yang telah ditulisi jantan(♂) dan betina(♀) secara bersamaan
dan acak.
7. Mencatat
hasil dari pengambilan acak benik genetika.
8. Membuat
tabel dari hasil pengambilan acak benik genetika.
9. Menghitung
hasil pengambilan acak benik genetika dengan menggunakan perhitungan chi
kuadrat.
10. Menyimpulkan
apakah hasil pengambilan acak benik genetika sesuai dengan hukum mendel atau
menyimpang dari hukum mendel I.
·
Dihibrid
1. Menyiapkan
masing-masing 40 pasang benik genetika yang berwarna merah, kuning, hitam dan
hijau
2. Memisahkan
masing-masing pasangan benik genetika yang berwarna merah, kuning, hitam dan
hijau.
3. Menyiapkan
2 buah wadah yang ditulisi dan diibaratkan jantan(♂) dan 2 buah wadah yang ditulisi
dan diibaratkan betina(♀).
4. Memasukkan
masing-masing 40 buah benik genetika berwarna merah dan berwarna kuning kedalam
salah satu wadah yang ditulisi dan diibaratkan jantan(♂) secara bersamaan dan
acak dan memasukkan masing-masing 40 buah benik genetika berwarna hitam dan
berwarna hijau kedalam wadah lain yang ditulisi dan diibaratkan jantan (♂)
secara bersamaan dan acak
5. Memasukkan
masing-masing 40 buah benik genetika berwarna merah dan berwarna kuning kedalam
salah satu wadah yang ditulisi dan diibaratkan betina(♀) secara bersamaan
dan acak dan memasukkan masing-masing 40
buah benik genetika berwarna hitam dan berwarna hijau kedalam wadah lain yang
ditulisi dan diibaratkan betina secara bersamaan dan acak.
6. Mengambil
benik genetika dari 2 wadah jantan dan 2 wadah betina secara bersamaan dan acak.
7. Mencatat
hasil pengambilan ack yang telah dilakukan
8. Membuat
tabel dari hasil pengambilan acak yang telah dilakukan
9. Membuat
perhitungan menggunakan teknik chi kuadrat
10. Menyimpulkan
apakah hasil pengambilan acak yang telah dilakukan sesuai dengan hukum mendel
II atau menyimpang dengan hukum mendel II
E. Hasil
Praktikum
1.
Peluang Koin (100 X Lemparan)
Gambar
Burung = Jantan (♂)
Angka
= Betina (♀)
Burung ( ♂ )
|
Angka ( ♀ )
|
Jumlah
|
|
Jumlah individu yang
diamati (ft)
|
50
|
50
|
100
|
Jumlah individu yang
diharapkan (Ft)
|
x 100 = 50
|
x 100 = 50
|
100
|
Derejat
Kebebasan (dk) = K – 1
= 2 – 1 =1
Menghitung
chi kuadrat
=
+
= 0 + 0
= 0
Dari
data yang diperoleh jika dibandingkan dengan tabel chi kuadrat ( 3,841 ) maka
hasil tersebut lebih kecil dengan tabel dapat disimpulkan Xhitung < X2
tabel sehingga percobaan ini menerima Hipotesis Nol, artinya percobaan ini
tidak ada perbedaan dengan hukum Mendel (sesuai Hukum Mendel)
2.
Monohibrid
MM
+ Mn
|
mm
|
Jumlah
|
|
Jumlah individu yang
diamati (ft)
|
60
|
20
|
80
|
Jumlah individu yang
diharapkan (Ft)
|
x 80 = 60
|
x 80 = 20
|
80
|
Derajat kebebasan (dk) = K-1
= 2 – 1 = 1
-
Menghitung chi kuadrat
X2=
+
= 0 + 0
= 0
Jika
dibandingkan dengan tabel chi kuadrat (3, 841) maka hasil tersebut lebih kecil dengan
tabel, dapat disimpulkan Xhitung < Xtabel sehinggan menerima hipotesis nol
artinya data yang diperoleh tidak ada perbedaan dengan hukum mendel atau tidak
menyimpang dengan hukum mendel.
Diagram
persilangan
P
♂ MM >< ♀ mm
Mm >< Mm
M M = MM
m = Mm 3
merah
m M = Mn
m = mm 1
kuning
Perbandingan fenotipnya adalah 3 merah: 1 kuning
Perbandingan genotipnya adalah 1 MM : 2 Mm : 1mm
3.
Dihibrid
M_A_
|
M_aa
|
mmA_
|
mmaa
|
jumlah
|
|
Jumlah
individu yang diamati (ft)
|
46
|
15
|
14
|
5
|
80
|
Jumlah
individu yang diharapkan (Ft)
|
x 80 =45
|
x 80 = 15
|
x 80= 15
|
x
80= 5
|
80
|
Keterangan:
M
(Merah) = Lonjong A
(Hitam) = Halus
M
(kuning) = Bulat a
(Hijau) = Keriput
Derajat kebebasan (dk)
= K-1 = 4-1 = 3
Menghitung chi kuadrat
X2=
+
+
+
=
+
+
+
= 0,022 + 0 + 0,066 + 0
= 0,088
Jika dibandingkan dengan tabel chi kuadrat, maka hasil
tersebut lebih kecil dengan tabel(7,815) sehingga percobaan ini menerima
hipotesis nol artinya persilangan ini tidak menyimpang atau sesuai dengan hukum
mendel II.
Diagram persilangan
P
♂ MMAA >< mmaa
F1 MmAa >< MmAa
F2
1 MM 1 AA = 1 MMAA 3 lonjong halus
2 Aa = 2 MMAa
aa = 1 MMaa 1 lonjong keriput
2Mm
1 AA = 2 MmAA 6 lonjong
halus
2 Aa = 4 MmAa
aa
= 2 Mmaa 2 lonjong
keriput
mm
1 AA = 1 mmAA 3 bulat
halus
2 Aa = 2 mmAa
aa = mmaa 1 bulat
keriput
perbandingan fenotipnya
yaitu 9 lonjong halus : 3 lonjong keriput : 3bulat halus :1 bulat keriput.
Perbandingan genotipnya
yaitu 9 M_A_ : 3 M_aa : 3 mmA_ : 1mma
F.
Pembahasan
Ø Peluang
koin (100x lemparan)
kemungkinan atau peluang merupakan
ungkapan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan, dan menyatakan
sesuatu yang belum diketahui kebenarannya. Pada praktikum kali ini yaitu
pelemparan uang koin Rp.100 yang mempunai dua sisi, sisi yang bergambar burung diibaratkan
jantan(♂) dan sisi lainnya yaitu angka diibaratkan betina(♀), pelemparan uang
koin tersebut merupakan salah satu percobaan yang didalamnya terdapat peluang.
Dari praktikum yang telah dilakukan
dengan pelemparan uang koin sebanyak 100x diperoleh data munculnya gambar
burung(♂) sebanyak 50 dan munculnya angka(♀) sebanyak 50 pula, dari hasil
tersebut untuk membuktikan Hukum mendel dengan menggunakan analisi chi
kuadrat(X2). Analisis chi kuadrat digunakan untuk mengetahui
diterima atau tidaknya praktikum yang telah dilakukan.
Dari praktikum yang telah dilakukan
setelah hasil praktikum dihitung dengan chi kuadrat hasilnya yaitu 0 yang mana
hasilnya lebih kecil dari tabel chi kuarat dengan derajat kebebasan 1 yaitu
3,841 atau dengan kata lain Xhitung < Xtabel sehingga menerima Hipotesis nol
artinya tidak ada perbedaan antara praktikum yang telah dilakukan dengan Hukam
Mendel.
Ø Monohibrid
Teori kemungkinan penting dalam ilmu
genetika misalnya dalam hal pemindahan gen-gen dari induk/parental ke gamet-gamet.
Dalam praktikum yang telah dilakukan memasukkan masing-masing 40 buah benik
genetika warna merah dan kuning ke dalam wadah betina dan memasukkan
masing-masing 40 buah benik genetika warna merah dan kuning kedalam wadah
jantan, hal ini menunjukan pemindahan gen-gen dari induk ke gamet-gamet
keturunan F1.
Dari praktikum yang telah dilakukan
diperoleh hasil munculnya MM+2Mm(Merah) yaitu 60 dan munculnya mm(putih) yaitu
20 atau 3:1. Setelah hasil tersebut dihitung menggunakan analisis chi kuadrat
hasilnya yaitu 0 yang mana hasil tersebut lebih kecil dibandingkan dengan
Xtabel dengan derajat kebebasan 1 yaitu 3,841 dengan kata lain Xhitung <
Xtabel sehingga menerima hipotesis nol yang mana hipoesis nol itu sendiri
artinya praktikum yang telah dilakukan tidak ada perbedaan dengan hukum mendel.
Halini menunjukkan keberhasilan menggunakan analisis chi kuadrat.
Bagan persilangannya yaitu:
P
♂ MM >< ♀ mm
Mm >< Mm
M M = MM
m = Mm 3
merah
m M = Mn
m = mm 1
kuning
dari bagan persilangan tersebut
menunjukkan kesesuaian dengan hukum mendel yaitu bahwa perbandingan genotip F2
yang diperoleh mendel setelah melakukan persilangan tanaman ercis bunga
merah dengan bunga putih adalah 1:2:1, dari bagan persilangan di atas diperoleh
perbndingan F2 1MM:2Mn:1mm, sedangkan perbandingan fenotipnya
3merah:1 kuning.
Ø Dihibrid
Persilangan dihibrid adalah persilangan
antara 2 individu dengan 2 sifat beda, pembuktian persilangan ini menggunakan
hukum Mendel II yang berbunyi “gen-gen
yang terletak pada kromosom yang berlainan akan bersegregasi secara bebas dan
dihasilkan 4 macam fenotip dengan perbandingan 9:3:3:1”
Dari
praktikum yang telah dilakukan diperoleh data:
M_A_
(Lonjong halus) = 46
M_aa
(Lonjong keriput)= 15
mmA_(Bulat
halus) = 14
mmaa
( Bulat keriput) = 5
jika
hasil tersebut dibuat sebuah perbandingan fenotip maka dihasilkan perbandingan
sebagai berikut:
Lonjong
Halus : Lonjong Keriput : Bulat Halus : Bulat Keriput
46 : 15 : 14 : 5
Pendekatan
perbandingannya 9:3:3:1. Hasil ini sesuai dengan perbandingan genotip F2
yang diperoleh mendel setelah melakukan persilangan antara dua individu dengan
dua sifat beda yaitu bentuk biji dan warna biji pada tanaman ercis yang menghasilkan
genotip 1:2:1:2:4:2:1:2:1 sedangkan perbandingan fenotipnya 9:3:3:1.
Untuk
membuktikan perbandingan tersebut maka menggunakan diagram persilangan sebagai
berikut:
P
♂ MMAA >< mmaa
F1 MmAa >< MmAa
F2
1 MM 1 AA = 1 MMAA 3 lonjong halus
2 Aa = 2 MMAa
aa = 1 MMaa 1 lonjong keriput
2Mm
1 AA = 2 MmAA 6 lonjong
halus
2 Aa = 4 MmAa
aa
= 2 Mmaa 2 lonjong
keriput
mm
1 AA = 1 mmAA 3 bulat
halus
2 Aa = 2 mmAa
aa = mmaa 1 bulat
keriput
perbandingan fenotipnya
yaitu 9 lonjong halus : 3 lonjong keriput : 3bulat halus :1 bulat keriput.
Perbandingan genotipnya
yaitu 1 MMAA : 2MMAa : 1MMaa : 2MmAA : 4 MmAa : 2Mmaa : 1mmAA : 2mmAa : 1 mmaa
Dari
praktikum yang telah dilakukan setelah dihitung menggunakan analisis chi
kuadrat hasilnya 0,088 yang mana hasil tersebut lebih kecil dari tabel chi
kuadrat dengan derajat kekebasan 3 yaitu 7.815 dapat disimpulkan Xhitung <
Xtabel sehingga menerima Hipotesis nol yang mana hipotesis nol itu sendiri
artinya data yang diperoleh tidak ada perbedaan dengan hukum mendel atau tidak
menyimpang dari hukum mendel.
G. Kesimpulan
Dari
praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
-
Peluang atau kemungkinan merupakan
ungkapan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapet dipastikan dan yang tidak
diketahui kebenarannya.
-
Pada percobaan pelemparan koin sebanyak
100x mendapat hasil 50 gambar burung dan 50 angka. Dan dihitung dengan chi
kuadrat hasilnya lebih kecil dari tabel sehingga ho diterima artinya percobaan
ini tidak menyimpang dengan hukum mendel.
-
Pada percobaan monohybrid setelah
dihitung dengan chi kuadrat hasilnya 0 yang mana hasil tersebut lebih kecil
dibandingkan tabel(3,842) sehingga menerima ho artinya percobaan yang dilakukan
sesuai dengan hukum mendel I.
-
Pada percobaan dihibrid setelah dihitung
dengan chi kuadrat hasilnya 0,088 yang mana hasil tersebut lebih kecil
dibandingkan tabel(7,815) sehingga menerima ho artinya percobaan yang dilakukan
sesuai dengan hukum mendel II.
DAFTAR
PUSTAKA
Crowder, L.V. 1986.
Genetika Tumbuhan, Edisi Indonesia. Yogyakarta : Gadjah mada university press
Suryo. 2004. Genetika. Gadjah mada university press : Yogyakarta
Yatim,W . 2003. Genetika. Tarsito:
Bandung
No comments:
Post a Comment
PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.