Sunday, July 29, 2012

Tugas Kuliah Semester IV Kultur jaringan pada pisang


Kultur jaringan pada pisang
Pisang tentu saja bukan sesuatu hal yang asing dalam masyarakat indonesia, mungkin semua orang pernah memakan atau merasakan pisang, tanaman pisang pada umumnya sering dijumpai di kebun atau pekarangan dekat rumah karena mudah sekali dibudidayakan. Pisang biasa dihidangkan sebagai penutup makan sekaligus menjadi pencuci mulut karena kemampuannya menghilangkan bau mulut.
Pisang biasanya dibudidayakan secara tradisional atau konvensioanl yaitu dengan menanam tunas pisang dan membiarkannya tumbuh dilahan kebun atau pekarangan rumah tanpa adanya perlakuan apapun sehingga tidak dapat tumbuh secara maksimal. Pada pisang rentan sekali terkena virus sehingga pada keturunan kedua bibit tunas yang ditanam belum tentu menghasilkan pisang yang sama seperti induknya bahkan bisa saja lebih buruk.

Di era modern sekarang ini para petani sudah mulai mengembangkan cara budidaya atau memperbanyak pisang secara komersial dengan teknik jaringan. Dengan kultur jaringan maka akan mendapatkan sifat yang sama dengan induknya sehingga dapat mempertahankan kualitasnya dan dapat memperoleh tanaman dengan jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat.
Teknik kultur jaringan pada pisang dilakukan dengan cara mengisolasi tanaman berupa mata tunas dalam medium buatan aseptik yang mengandung nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam botol tertutup untuk memperbanyak tanaman dengan memunculkan tunas-tunas aksilar dari mata tunas yang dikulturkan.
Budidaya pisang dengan teknik kultur jaringan mempunyai keuntungan untuk mendapatkan bibit banyak, bermutu, seragam dalam waktu yang relatif singkat, memiliki sifat yang sama seperti induknya, kesehatan bibit lebih terjamin dan bebas virus serta kecepatan tumbuh yang lebih cepat dibandingkan cara konvensional.
Network Culture At Banana
Banana of course non something foreign matter in society of indonesia, possible everybody have eaten or feel banana, banana crop in general often find in lawn or garden of is near by house because easy to once conducting. Ordinary banana served as conclusion eat at the same time become dessert because its ability deodorize mouth.
Banana usually conducting traditionally or konvensioanl that is by planting banana bydm soriyt and letting it grow garden farm or lawn of house without existence of any treatment so that cannot grow maximally. At banana of rentan is once hit by virus so that at clan both of planted bydm soriyt seed not yet of course yielded banana which is same as its mains even might possibly be worse.
 In modern era this time all farmer have started to develop the way of conducting or multiply banana commercially with network technique. With network culture hence will get the nature of which is equal to its mains so that can maintain its quality and can obtain;get crop with amount of many during which relative shorten.
Culture network technique at banana conducted by crop insulation in the form of bydm soriyt eye in pregnant aseptic brand medium of regulator Iihat vitamin and nutrisi grow in bottle closed to multiply crop by peeping out bydm soriyts of aksilar of bydm soriyt eye which is culture.
Banana conducting with network culture technique have advantage to get seed many is, certifiable, uniform during which relative shorten, measuring up to which is same as its mains, health of seed more well guaranted and is free of virus and also speed grow which is is quicker to be compared to the way of is conventional.

No comments:

Post a Comment

PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.