RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 4 : Indra Penglihatan dan Optik)
Sekolah : SMP PANCASILA
Mata pelajaran : IPA (ILMU
PENGETAHUAN ALAM)
Kelas/Semester : VIII/2
Alokasi Waktu : 16 JP
A. Kompetensi Inti (KI)
KI.1 Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menghargai
dan menghayati perilaku jujur, disiplin ,tanggung jawab,peduli(toleransi,gotong
royong), santun,
percaya diri,dalam berinteraksi secara efektif, denganlingkungan social
dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI.3 Memahami
dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan ras ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan
kejadian tampak mata
KI.4 Mengolah,
menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
meghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yangdipelajari di sekolah dan
sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar
1. KD
pada KI-1
1.1
Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan
kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2. KD
pada KI-2
2.1
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
2.2
Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
2.3
Menunjukkan perilaku bijaksana & bertanggung jawab dlm aktivitas
sehari-hari
2.4
Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari
3. KD
pada KI-3
3.11 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan,
serta aplikasinya untuk menjelaskan penglihatan manusia, proses pembentukan
bayangan pada mata serangga, dan prinsip kerja alat optik
4. KD
pada KI-4
4.11 Membuat laporan hasil penyelidikan tentangnpembentukan
bayangan pada cermin, lensa, dan alat optik (Proyek)
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.
Indikator KD pada KI-3
3.11.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.
3.11.2 Mengidentifikasi proses pembentukan bayangan pada cermin
datar dan lengkung
3.11.3 Mengidentifikasi proses pembentukan bayangan pada lensa
cembung dan cekung.
3.11.4 Menjelaskan pentingnya cahaya pada proses penglihatan
manusia.
3.11.5 Mengidentifikasi proses pembentukan bayangan pada mata
manusia.
3.11.6 Mengidentifikasi bagian-bagian mata.
3.11.7 Menjelaskan macam-macam gangguan yang terjadi pada indera penglihatan.
3.11.8 Mendeskripsikan pembentukan bayangan pada mata serangga.
3.11.9 Mendata berbagai macam alat optik yang dapat ditemui siswa
dalam kehidupan sehari-hari.
3.11.10
Mendeskripsikan prinsip kerja alat optik.
4.
Indikator KD pada KI-4
4.11.1 Menyusun laporan hasil penyelidikan proses pembentukan
bayangan pada cermin, lensa, dan alat optik
D. Materi Pembelajaran
1. Materi
Reguler
1. Ada empat sifat-sifat cahaya, sebagai berikut.
a. Cahaya merambat lurus
b. Cahaya dapat dibiaskan
Cahaya akan dibiaskan ketika melewati medium dengan
indeks bias yang berbeda. Kecepatan cahaya akan menurun saat memasuki air.besar
perubahan kecepatan cahaya saat yang melewati dua medium yang berbeda, akan
semakin besar pula efek pembiasan yang terjadi.
c. Cahaya merupakan Gelombang Elektromagnetik
d. Cahaya dapat dipantulkan
Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan jika menumbuk
suatu bidang. Pemantulan yang terjadi dapat berupa pemantulan baur dan pemantulan
teratur.
2. Pembentukan Bayangan pada Cermin
a. Pembentukan bayangan pada cermin datar
Bayangan yang terbentuk pada cermin datar diperoleh
dengan menggunakan diagram sinar. Sinar datang yang mengenai permukaan cermin
akan dipantulkan dengan besar sudut pantul sama dengan besar sudut datang.
Bayangan pada cermin datar diperoleh dengan memperpanjang sinar-sinar pantul ke
arah dalam cermin sehingga bertemu dalam satu titik yang disebut titik
perpotongan. Bayangan pada cermin datar bersifat maya, tegak dengan ukuran sama
dengan bendanya.
b. Pembentukan bayangan pada cermin cekung dan cembung
Pembentukan bayangan pada cermin cekung dapat diperoleh melalui diagram sinar
istimewa cermin.
Sinar-sinar istimewa cermin cekung
1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan
melalui titik fokus.
2) Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan
menuju sejajar sumbu utama.
3) Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan
cermin akan dipantulkan melalui titik pusat kelengkungan cermin pula.
Sinar-sinar istimewa cermin cembung
1) Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan
seolah-olah dari titik fokus (f).
2) Sinar yang datang menuju titik fokus (f)
dipantulkan sejajar sumbu utama.
3) Sinar yang datang menuju titik pusat kelengkungan
cermin (p) seolah-olah berasal dari titik pusat kelengkungan tersebut.
3. Pembentukan Bayangan pada Lensa
Pembentukan bayangan pada lensa cembung dan cekung
dilakukan melalui diagram sinar istimewa.
Sinar-sinar istimewa lensa cembung
1) Suatu sinar datang sejajar sumbu utama lensa akan
dibiaskan menuju titik fokus di belakang lensa.
2) Suatu sinar datang melalui titik fokus di depan
lensa akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
3) Suatu sinar datang melalui pusat optik lensa akan
diteruskan tanpa dibiaskan.
Sinar-sinar istimewa lensa cembung
1) Suatu sinar datang sejajar sumbu utama lensa
seolah-olah berasal dari titik fokus di depan lensa.
2) Suatu sinar datang seolah-olah menuju titik fokus
di depan lensa akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
3) Sinar datang melalui pusat optik lensa akan
diteruskan tanpa dibiaskan
4. Bagian-Bagian Mata
Bagian-bagian Mata
Mata tersusun atas beberapa bagian yang berbeda yang
masing-masing bagian memiliki fungsi yang berbeda pula. Mata kita dibalut oleh tiga
lapis jaringan yang berlainan. Lapisan luar adalah lapisan sklera, lapisan
ini membentuk kornea. Lapisan tengah adalah lapisan koroid, lapisan ini membentuk
iris. Lapisan ketiga adalah lapisan dalam yaitu retina.
Gangguan pada Indera Penglihatan
a. Rabun Dekat (Hipermetropi)
Seorang penderita rabun dekat tidak dapat
melihat benda yang berada pada jarak dekat (± 25 cm) dengan jelas. Hal
ini dikarenakan bayangan yang terbentuk jatuh di belakang retina sehingga
bayangan yang jatuh pada retina menjadi tidak jelas (kabur). Kacamata positif (lensa
cembung) dapat menolong penderita rabun dekat.
b. Rabun Jauh (Miopi)
Seorang penderita rabun jauh tidak dapat
melihat benda yang berada pada jarak jauh (tak hingga) dengan jelas. Hal
ini dikarenakan bayangan yang terbentuk jatuh di depan retina. Kacamata negatif
(lensa cekung) dapat menolong penderita rabun jauh.
c. Buta Warna
5. Berbagai Macam Alat Optik yang ada di Sekitar Siswa
a. Kamera
Kamera dapat digunakan untuk mendokumentasikan
sesuatu. Kamera memiliki diafragma dan pengatur cahaya (shutter) untuk mengatur
jumlah cahaya yang masuk ke dalam lensa.
b. Kaca Pembesar (Lup)
Sebuah kaca pembesar menempatkan objek tersebut lebih
dekat kemata kita sehingga objek tersebut menghadapi sudut lebih besar.Seberapa
besar suatu objek terlihat dengan mata, dan seberapa jelas kita dapat melihat
bagian-bagian kecil pada objek tersebut, bergantung pada ukuran bayangan objek
tersebut pada retina.
c. Mikroskop
Mikroskop menggunakan dua lensa okuler dan dua lensa
objektif. Lensa okuler adalah lensa yang posisinya dengan mata pengamat. Lensa
objektif adalah lensa yang posisinya dekat dengan objek/
benda yang sedang diamati. Fungsi dari mikroskop
adalah untuk mengamati benda-benda yang bersifat mikroskopis.
d. Teleskop
Teleskop adalah alat optik yang dapat membuat
benda-benda yang berada pada tempat yang jauh menjadi terlihat dekat. Ada dua
tipe dasar teleskop, yaitu teleskop pembias dan teleskop pantul.
E.
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (3 JP)
Pendahuluan
1. Guru melakukan apersepsi dengan menunjukkan sebuah
fenomena yang timbul karena proses pembiasan. Berikut ini berbagai fenomena yang
mungkin dimunculkan oleh guru. Guru bisa memilih satu atau dua buah fenomena
yang tentunya pemilihan tersebut disesuaikan dengan
kondisi yang ada di sekitar peserta didik.
a) Munculnya pelangi.
b) Jalan beraspal apabila dilihat pada jarak ± 200
meter pada saat siang hari terlihat seperti ada genangan air.
c) Sedotan yang dimasukkan ke dalam gelas berisi air
bening.
d) Kolam yang terlihat lebih dangkal daripada kondisi
normal, dll.
Setelah siswa memperhatikan fenomena tersebut,
kemudian guru mengajukan pertanyaan: Mengapa fenomena tersebut terjadi? Guru mengarahkan
jawaban peserta didik terhadap sifat-sifat cahaya.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang tertera
pada kegiatan ‘Ayo Kita pelajari?’. Guru juga menyampaikan manfaat mempelajari materi
ini dengan menjelaskan isi kegiatan pada “Mengapa Penting?”
3. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran pada
pertemuan ini ada
2, yaitu percobaan untuk membuktikan sifat-sifat
cahaya pada bagian “Ayo Kita Coba” dan menjawab pertanyaan pada bagian “Ayo
Kita Lakukan” dan “Ayo Kita Coba”.
Inti
1. Secara berkelompok peserta didik melakukan kegiatan
percobaan untuk membuktikan sifat-sifat cahaya pada bagian “Ayo Kita Coba”. Percobaan
yang akan dilakukan oleh siswa adalah melakukan percobaan “Perambatan Cahaya”,
melalui percobaan ini, diharapkan peserta didik dapat mengetahui bahwa cahaya merambat lurus dan
“Mengapa Pensil Terlihat Bengkok”, melalui percobaan ini diharapkan peserta
didik dapat mengetahui sifat cahaya dapat dibiaskan. Selain itu, untuk
menunjang tercapainya KI-2, jangan lupa mengingatkan peserta didik agar bekerjasama
dan berbagi tugas dengan kelompoknya serta melakukan percobaan dengan cermat
dan teliti.
Alternatif Jawaban “Ayo Kita Coba” Perambatan Cahaya
dan Mengapa Sendok Terlihat Bengkok
Perambatan Cahaya
Percobaan tersebut membuktikan bahwa cahaya merambat
lurus.
Mengapa Sendok Terlihat Bengkok?
Sendok terlihat membengkok karena terjadi pembiasan.
Pembiasan yang terjadi tersebut mendekati garis normal. Proses ini terjadi
karena cahay melewati dua medium (udara dan air) yang memiliki kerapatan optik
yang berbeda. Syarat syarat terjadinya pembiasan ada dua. Pertama, cahaya melalui
dua medium yang memiliki kerapatan optik yang berbeda. Kedua, cahaya datang
tidak tegak lurus terhadap bidang batas.
2. Guru membimbing peserta didik untuk menjelaskan
macam-macam sifat cahaya dan menjawab pertanyaan pada bagian “Ayo Kita
Selesaikan"
Alternatif Jawaban “Ayo Kita Selesaikan”
Sudut datang adalah sudut yang dibentuk oleh sinar
datang dengan garis normal. Sudut pantul adalah sudut yang dibentuk oleh sinar
pantul dengan garis normal. Pada gambar tersebut sudut datang adalah sudut yang
dibentuk oleh garis 2 dan 1 atau sudut b. Sedangkan sudut pantul adalah sudut
yang dibentuk oleh garis 3 dan 1 atau sudut c.
a) Mendekati Garis Normal
Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya
merambat dari medium optik kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya
cahaya merambat dari udara ke dalam air.
b) Menjauhi Garis Normal
Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya
merambat dari medium optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya
cahaya merambat dari dalam air ke udara. Contoh gejala pembiasan yang sering
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari antara lain, dasar kolam terlihat lebih
dangkal apabila dilihat dari atas, terjadinya pelangi apabila hujan turun pada
saat matahari muncul.
3. Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan
materi tentang sifat-sifat cahaya.
Penutup
1. Guru membimbing peserta didik untuk menarik
kesimpulan. Materi yang harus disimpulkan pada hari ini adalah sifat-sifat
cahaya.
Sifat-sifat Cahaya
Ada empat sifat-sifat cahaya, sebagai berikut.
a. Cahaya Merambat Lurus
b. Cahaya dapat dibiaskan
c. Cahaya dapat dipantulkan
d. Cahaya merupakan Gelombang Elektromagnetik
2. Guru menugaskan peserta didik mempelajari materi
yang akan dipelajari berikutnya, yaitu tentang pembentukan bayangan pada cermin
datar dan cermin lengkung.
Pertemuan kedua (2JP)
Pendahuluan
1. Guru memberikan apersepsi dengan memberikan
pertanyaan kepada peserta didik. Pertanyaan tersebut sebagai berikut.
a. Tadi sebelum berangkat ke sekolah apakah kalian
bercermin? Cermin yang biasa kalian gunakan pada saat bercermin adalah cermin
datar.
b. Pada saat kalian bercermin, apakah yang dapat
kalian lihat?
c. Bagaimanakah dengan ukuran bayangan yang kalian
lihat?
Nah, anak-anak pada pertemuan hari ini, kalian akan
belajar tentang pembentukan bayangan pada cermin datar. Selain itu, kalian akan
belajar juga pembentukan bayangan pada cermin lengkung (cermin cembung dan
cermin cekung).
2. Guru menginformasikan pada peserta didik bahwa
kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan ini ada dua, yaitu percobaan
pembentukan bayangan pada cermin datar pada bagian “Ayo Kita Coba” dan memahami
pembentukan bayangan pada cermin lengkung.
Inti
1. Secara berkelompok peserta didik melakukan
percobaan pembentukanbayangan pada cermin datar pada bagian “Ayo Kita Coba”.
Melalui kegiatan ini diharapkan siswa dapat mengetahui sifat-sifat bayangan yang
dibentuk oleh cermin datar. Untuk menunjang tercapainya KI-2, jangan lupa
mengingatkan peserta didik agar bekerjasama dan berbagi tugas dengan
kelompoknya serta melakukan percobaan dengan cermat dan teliti.
Bayangan oleh Cermin Datar
Apa yang harus kalian persiapkan?
1. Cermin datar berukuran minimal 30 cm x 30 cm.
2. Pensil, bulpen, buku, botol kecil atau benda
lainnya yang ada di sekitar kalian.
Apa yang Harus Kalian Lakukan?
1. Letakkan benda misal botol kecil 15 cm di depan
cermin datar.
2. Amati bayangan yang terjadi pada cermin.
Lakukan percobaan ini dengan cermat dan teliti agar
kalian dapat memahami pembentukan bayangan pada cermin datar. Selain itu,
jangan lupa bekerjasama dan berbagi tugaslah dengan teman satu kelompokmu. Berdasarkan
percobaan bayangan pada cermin datar, jawablah pertanyaan berikut, tuliskan
jawabanmu pada buku IPA!
4) Dimanakah letak bayangan yang dapat kalian amati
pada cermin?
5) Bagaimana ukuran bayangan jika dibandingkan dengan
ukuran benda?
6) Bandingkan jarak benda terhadap cermin dan jarak
bayangan terhadap cermin!
Gambar 10.11 Bayangan yang Terbentuk pada Cermin Datar
Alternatif Jawaban
Pada percobaan tersebut digunakan cermin datar. Tujuan
dari percobaan ini adalah untuk mengetahui sifat-sifat bayangan yang dibentuk
oleh cermin datar. Sifat bayangan yang dibentuk cermin datar adalah sebagai
berikut.
1. bayangan sama besar dengan benda
2. bayangan cermin tegak
3. jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke
cermin
2. Guru membimbing peserta didik untuk memahami materi
tentang pembentukan bayangan pada cermin lengkung (cermin cembung dan cermin
cekung). Hal yang harus dipahami peserta didik pada materi ini adalah sinar
istimewa pada cermin lengkung serta pembentukan bayangan (melukiskan
pembentukan bayangan) pada pada berbagai lokasi cermin lengkung. Apabila
peserta didik mampu melukiskan pembentukan bayangan pada berbagai bagian cermin
lengkung maka siswa akan dapat menjelaskan sifat bayangan yang dibentuk pada berbagai
lokasi cermin lengkung.
Penutup
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan materi yang belum dipahaminya.
2. Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta
didik yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran pada hari ini. Pada kegiatan
ini guru menunjuk peserta didik secara acak untuk menjawab pertanyaan yang
disampaikan oleh guru. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyimpulkan
materi yang dipelajari hari ini serta mengecek pemahaman siswa pada materi
tersebut. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut.
a) Berdasarkan Gambar 10.7, tentukan beberapa unsur
dari cermin lengkung yaitu
1) Pusat kelengkungan cermin, b) titik fokus, c)
panjang fokus, dan d) Jari-jari kelengkungan cermin.
Alternatif Jawaban dari Pertanyaan Guru tersebut.
• Pusat kelengkungan cermin
Pusat kelengkungan cermin merupakan titik di pusat
bola yang diiris menjadi cermin. Pusat kelengkungan cermin biasanya disimbolkan
dengan M.
Gambar 10.12 Penampang melintang cermin cekung dan cembung .Titik Api (titik
fokus) adalah titik pertengahan antara vertex dan pusat kelengkungan cermin dan
disimbolkan dengan F. Panjang fokus cermin adalah jarak dari vertex ke titik
api dan disimbolkan dengan f. Jari-jari kelengkungan cermin adalah jarak
dari vertex ke pusat kelengkungan cermin. Jari-jari kelengkungan cermin
biasanya dimbolkan dengan R.
a) Gambarkan sinar-sinar istimewa pada cermin cekung!
(Pertanyaan ini dijawab oleh 3 siswa)
Alternatif jawaban dari pertanyaan guru tersebut
seperti yang tertera
pada bagian Materi esensial dan Buku Siswa
b) Gambarkan sinar-sinar istimewa pada cermin cembung!
(Pertanyaan ini dijawab oleh 3 siswa)
Alternatif jawaban dari pertanyaan guru tersebut
seperti yang tertera
pada bagian Materi Esensial dan Buku Siswa
c) Guru menugaskan peserta didik membaca materi yang
berikutnya, yaitu “Pembentukan Bayangan pada Lensa”.
Pertemuan ke 3 (3 JP)
Pendahuluan
1. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan
menunjukkan sebuah lup kepada siswa dan kemudian secara bergantian peserta
didik memegang lup tersebut. Peserta didik juga diminta untuk meraba bagian lensa
dari lup. Selain itu, peserta didik juga diminta menggunakan lup tersebut untuk
melihat benda yang kecil.
Guru memberikan pertanyaan sebagai berikut.
• Pada saat kalian menggunakan lup untuk melihat benda
apa yang terjadi?
• Dapatkah kalian menggunakan lup untuk bercermin? Guru
menjelaskan bahwa lup adalah salah satu contoh lensa cembung. Lensa cembung
dapat digunakan untuk memperbesar benda tetapi tidak dapat digunakan untuk
bercermin. Hal ini dikarenakan lensa tidak dapat memantulkan cahaya seperti
cermin. Akan tetapi, lensa membiaskan cahaya yang ditangkapnya.
2. Guru menginformasikan pada peserta didik bahwa pada
pertemuan hari ini peserta didik akan belajar tentang sinar istimewa pada
pembiasan cahaya oleh lensa cembung dan cekung. Selain itu, peserta didik juga akan
belajar melukis pembentukan bayangan pada lensa cembung dan cekung dengan
menggunakan diagram sinar istimewa.
Inti
1. Guru membimbing peserta didik untuk memahami materi
tentang pembentukan bayangan pada lensa cembung dan cekung. Hal yang harus
dipahami siswa pada materi ini adalah sinar istimewa pada lensa cembung dan
cekung serta pembentukan bayangan (melukiskan pembentukan bayangan) pada pada berbagai ruang lensa cembung dan
cekung. Apabila peserta didik mampu melukiskan pembentukan bayangan pada
berbagai ruang lensa maka siswa akan dapat menjelaskan sifat bayangan yang
dibentuk pada berbagai ruang lensa cembung dan
cekung.
2. Guru menugaskan peserta didik untuk melukiskan
bayangan pada berbagai ruang lensa cekung dan cembung. Selain itu, peserta
didik juga diminta untuk menentukan sifat dari bayangan yang dibentuk. Berikut
ini lokasi dari benda yang harus dilukiskan oleh siswa.
Lensa Cembung : di Ruang I, II dan III
Lensa Cekung: di Ruang I, II, dan III.
Penutup
1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menanyakan materi yang belum dipahaminya.
2. Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta
didik yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran pada hari ini. Pada kegiatan
ini guru menunjuk peserta didik secara acak untuk menjawab pertanyaan yang
disampaikan oleh guru. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyimpulkan
materi yang dipelajari hari ini serta mengecek pemahaman peserta didik pada
materi tersebut. Pertanyaan-pertanyaan tersebutadalah sebagai berikut.
a. Peserta didik diminta untuk menentukan posisi ruang
pada lensa cembung. (Pertanyaan ini dijawab oleh empat orang peserta didik)
Alternatif Jawaban dari Pertanyaan Guru tersebut.
b. Gambarkan sinar-sinar istimewa pada lensa cembung!
(Pertanyaan ini dijawab oleh tiga orang peserta didik).
Alternatif jawaban dari pertanyaan guru tersebut
seperti yang
tertera pada bagian Materi Esensial dan Buku Siswa
c. Peserta didik diminta untuk menentukan posisi ruang
pada lensa cekung. (Pertanyaan ini dijawab oleh empat orang peserta didik)
Alternatif Jawaban dari Pertanyaan Guru tersebut.
d. Gambarkan sinar-sinar istimewa pada lensa cekung! (Pertanyaan
ini dijawab oleh tiga siswa)
Alternatif jawaban dari pertanyaan guru tersebut
seperti yang
tertera pada bagian Materi Esensial.
Gambar 10.16 Penentuan Sifat Bayangan oleh Lensa Cembung Berdasarkan Dalil
Esbach
Gambar 10.17 Penentuan Sifat Bayangan oleh Lensa Cekung Berdasarkan Dalil Esbach
Pertemuan ke 4 (2 JP)
Pendahuluan
1. Guru memberikan apersepsi tentang pentingnya cahaya
bagi sistem penglihatan manusia.
• Guru mengajak peserta didik untuk pergi ke taman
sekolah (halaman sekolah) atau membayangkan berada di halaman sekolah.
• Guru memberikan pertanyaan, “bagaimana perasaan
kalian ketika berada di tempat ini?”
• Guru meminta peserta didik untuk menutup mata.
• Guru memberikan pertanyaan, “bagaimana perasaan
kalian saat ini?”
2. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan di buku
IPA tentang apa yang dirasakan oleh peserta didik pada saat memejamkan mata.
3. Guru menginformasikan pada peserta didik bahwa pada
hari ini peserta didik akan melakukan percobaan untuk membuktikan Pembentukan Bayangan
pada Mata.
Inti
1. Secara berkelompok peserta didik mengidentifikasi
pembentukan bayangan pada mata pada bagian “Ayo Kita Lakukan”. Pada kegiatan ini
siswa diminta untuk menyelidiki pembentukan bayangan pada lensa cembung.
Pembentukan bayangan pada lensa ini seperti yang terjadi pada mata manusia.
Setelah melakukan percobaan ini siswa diminta untuk menjawab beberapa
pertanyaan, jawaban tersebut dituliskan pada buku IPA. Melalui kegiatan ini
diharapkan siswa dapat mengetahui proses pembentukan bayangan pada mata.
Pembentukan Bayangan pada Mata
Pada percobaan kali ini, kita akan mencoba untuk
mempelajari proses yangterjadi pada mata sehingga mata bisa melihat benda.
Apa yang harus kamu persiapkan?
1. Penjepit rel sebagai pemegang alat di atas rel
presisi 5 buah
2. Lampu dengan tiang 1 buah/ lilin 1 buah
3. Lensa cembung 1 buah
4. Pemegang slide 1 buah
5. Slide panah 1 buah
6. Layar transparan 1 buah
Apa yang harus kalian lakukan?
1. Aturlah posisi benda-benda yang telah kalian
siapkan dengan posisi seperti berikut ini.
2. Aturlah posisi lensa (gerak-gerakkan maju ataupun
mundur) sehingga terdapat bayangan yang jelas pada layar.Bayangan yang
terbentuk adalah bayangan yang memiliki sifat sama dengan sifat bayangan yang
ditangkap oleh mata manusia. Lakukan kegiatan ini dengan cermat dan teliti,
serta jangan lupa bekerjasamalah dengan teman satu kelompokmu!
Jawablah pertanyaan berikut, tuliskan jawabanmu pada
buku IPA!
1. Bagaimana sifat bayangan yang terbentuk pada
percobaan tersebut?
2. Berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan,
analogkan benda-benda yang dipergunakan untuk percobaan dengan bagian-bagian
mata manusia!
3. Gambarkan jalannya cahaya pada mata manusia,
sehingga manusia dapat melihat benda!
Alternatif Jawaban “Ayo Kita Lakukan” Pembentukan
Bayangan pada Mata
1. Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa tersebut
adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Bayangan ini dibentuk oleh lensa cembung
pada ruang 3. Secara skematis, pembentukan bayangan pada lensa dapat
digambarkan sebagai berikut.
Penutup
1. Guru membimbing peserta didik untuk menarik
kesimpulan. Materi yang harus disimpulkan oleh peserta didik adalah tentang
sifat bayangan yang dibentuk oleh mata. Pada percobaan yang telah dilakukan,
bayangan terbentuk pada ruang 3. Sifat bayangan yang dibentuk adalah nyata,
terbalik dan diperkecil. Begitupula pada mata, sifat bayangan yang dibentuk
adalah nyata, terbalik dan
diperkecil. Akan tetapi pada kenyataannya sifat
bayangan yang dibentuk oleh mata nyata, tegak dan diperkecil. Hal ini terjadi
karena adanya pemrosesan informasi di otak, sehingga bayangan seolah-olah
terlihat tegak.
2. Benda-benda yang digunakan pada kegiatan percobaan
ini apabila dianalogkan dengan bagian-bagian mata adalah sebagai berikut.
a) Lampu dianalogkan sebagai sumber cahaya yang dapat
menyebabkan mata dapat melihat benda.
b) Benda (panah) dianalogkan dengan benda yang dilihat
oleh mata
c) Lensa cembung dianalogkan dengan lensa pada mata
manusia.
d) Layar transparan pada percobaan ini berfungsi untuk
menangkap bayangan yang dibiaskan oleh lensa cembung. Layar transparan dianalogkan
dengan retina yang juga memiliki fungsi menangkap
bayangan yang dibentuk oleh lensa mata. Pada
penjelasan sebelumnya dipaparkan bahwa sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Akan tetapi pada kenyataannya
sifat bayangan yang dibentuk oleh mata nyata, tegak dan diperkecil. Hal ini
terjadi karena adanya pemrosesan informasi di otak, sehingga bayangan
seolah-olah terlihat tegak.
Gambar Pembentukan Bayangan pada Ruang 3 Oleh Lensa
Cembung
Pertemuan ke 5 (3 JP)
Pendahuluan
1. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari oleh
siswa pada pertemuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari oleh siswa
pada hari ini. Sebelumnya siswa telah mempelajari tentang pembentukan bayangan pada
lensa cembung serta sifat-sifat dari bayangan yang dibentuk. Pembentukan
bayangan tersebut memiliki analog dengan pembentukan bayangan pada mata. Selain
itu, siswa juga menganalogkan bagianbagian pada set percobaan dengan
bagian-bagian mata. Pada kegiatan pembelajaran hari ini, siswa akan mempelajari
bagian-bagian pada mata, proses pembentukan bayangan pada mata serta gangguan
pada mata.
2. Guru menginformasikan pada peserta didik bahwa ada
2 kegiatan yaitu Mengukur Diameter Iris dan Pupil pada bagian “Ayo Kita Coba”
dan menjawab pertanyaan pada bagian “Ayo Kita Selesaikan”.
Inti
1. Guru membimbing peserta didik melakukan kegiatan
percobaan mengukur diameter iris dan pupil. Pada kegiatan ini peserta didik
akan mengukur diameter iris dan pupil pada tempat terang (di luar kelas) dan
pada tempat gelap (di dalam kelas). Melalui kegiatan ini, peserta didik dapat
mengetahui bahwa diameter iris dan pupil dapat berubahubah. Perubahan diameter
iris dan pupil tergantung pada jumlah cahaya yang ada di lingkungan sekitar
kita. Selain itu, peserta didik diharapkan dapat melakukan percobaan ini dengan
hati-hati agar penggaris tidak mengenai mata.
Mengukur Diameter Iris dan Pupil
Sebelum melakukan pengamatan ini berkumpullah dengan
teman satu kelo mpok (1 kelompok 3 orang). Lakukan pengamatan ini dengan cermat
dan teliti.
Apa yang haruskamu persiapkan?
1. Penggaris
2. Kertas
3. Alat tulis
Apa yang harus kamu lakukan?
1. Berbagilah tugas dengan teman satu kelompokmu.
Lakukan pembagian tugas dengan bijaksana. Pembagian tugas adalah sebagai
berikut, satu orang menjadi peraga yang nantinya akan diukur diameter iris dan
pupilnya,
2. Guru membimbing peserta didik untuk menjawab
pertanyaan pada kegiatan ‘Ayo Kita Selesaikan’.
Alternatif Jawaban “Ayo Kita Coba” Mengukur Diameter
Iris dan Pupil
Pupil merupakan suatu celah yang berbentuk seperti
lingkaran yang dibentuk oleh iris. Jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata
kalian diatur oleh iris. Besar dan kecilnya iris dan pupil bergantung pada
jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata. Apabila seseorang berada di tempat yang
terang (misalnya halaman sekolah) cahaya yang masuk ke dalam mata berlebihan,
diameter pupil akan mengecil secara otomatis. Mekanisme ini bertujuan agar
cahaya yang masuk ke dalam mata tidak terlalu banyak. Sebaliknya, apabila
seseorang berada di tempat yang redup (misalnya di dalam kelas) cahaya yang
masuk ke dalam mata akan sedikit, sehingga diameter pupil akan melebar/
membesar secara otomatis.Reaksi pupil tersebut adalah suatu reaksi yang
disebabkan karena adanya suatu stimulus yang terjadi dengan sendirinya secara
optimal dan tanpa disadari. satu orang mengukur diameter iris dan pupil, satu
orang lagi mencatat hasil pengamatan.
2. Mintalah temanmu yang bertindak sebagai peraga
untuk keluar menuju halaman kelas. Mintalah dia berdiam di halaman ± 3 menit.
3. Ukurlah diameter iris dan pupil temanmu. Lakukan
pengukuran dengan hati-hati! Jangan sampai penggaris yang kalian gunakan
mengenai mata teman kalian.
4. Catatlah hasil pengukuran pada buku IPA.
5. Mintalah temanmu yang bertindak sebagai peraga
untuk masuk ke kelas kembali. Biarkan temanmu berdiam di dalam kelas selama ± 3
menit.
6. Ukurlah diameter iris dan pupil temanmu. Lakukan
pengukuran dengan hati-hati! Jangan sampai penggaris yang kalian gunakan
mengenai mata teman kalian.
7. Catatlah hasil pengukuran pada buku IPA.
Jawablah pertanyaan berikut, tuliskan jawabanmu pada
buku IPA!
1. Bagaimanakah diameter pupil jika berada di tempat
terang? Mengapa demikian?
2. Bagaimanakah diameter pupil jika berada di tempat
gelap? Mengapademikian?
Penutup
1. Guru membimbing peserta didik untuk menarik
kesimpulan. Materi yang harus disimpulkan antara lain bagian-bagian mata serta
proses pembentukan bayangannya dan kelainan pada mata.
Alternatif Jawaban “Ayo Kita Selesaikan”
Hal tersebut dipengaruhi oleh aktivitas rhodopsin.
Setiap sel batang atau sel kerucut dalam retina manusia mengandung pigmen
penglihatan yang terdiri dari suatu molekul penyerap cahaya yang disebut retinal
(derivat vitamin A). Retinal ini akan terikat dengan suatu protein membran
yang disebut dengan opsin. Apabila opsin bereaksi dengan retinal, maka
akan terbentuk pigmen penglihatan yang disebut dengan rhodopsin. Berikut
ini adalah gambar struktur 3 dimensi dari rhodopsin Untuk mendapatkan informasi
tambahan, kunjungilah website berikut ini!
Pada saat mata mendapatkan cahaya yang lebih terang
dari sebelumnya, rhodopsin menghilang kerena terus-menerus dipecah
menjadi scotopsin dan retinen. Akan tetapi, pada saat mata berada
pada tempat yang lebih gelap daripada sebelumnya rhodopsin tidak dipecah
sehingga terjadi penimbunan pigmen rhodopsin. Kondisi inilah yang menyebabkan
seseorang mengalami kebutaan sejenak.
Bagian-bagian Mata
Mata tersusun atas beberapa bagian yang berbeda yang
masing-masing bagian memiliki fungsi yang berbeda pula. Mata kita dibalut oleh
tiga lapis jaringan yang berlainan. Lapisan luar adalah lapisan sklera, lapisan
ini membentuk kornea. Lapisan tengah adalah lapisan koroid, lapisan ini
membentuk iris. Lapisan ketiga adalah lapisan dalam yaitu retina.
Proses Pembentukan Bayangan pada Mata
Cahaya masuk ke mata melewati kornea, yang merupakan
daerah bening dari sklera. Setelah cahaya melewati kornea, selanjutnya cahaya
akan menuju ke pupil. Pupil adalah bagian berwarna hitam yang merupakan jalan
masuknya cahaya ke dalam mata. Setelah melewati pupil, cahaya bergerak merambat
menuju ke lensa. Cahaya yang melewati lensa selanjutnya akan membentuk bayangan
yang kemudian ditangkap oleh retina. Retina merupakan sel yang sensitif
terhadap cahaya matahari yang terletak pada bagian belakang mata. Sel-sel
khusus yang terletak di retina akan mengubah bayangan menjadi sinyal elektrik
(impuls). Sinyal elektrik ini kemudian akan ditransfer ke otak, yang kemudian
akan diterjemahkan sebagai objek/ benda yang kalian lihat.
Gangguan pada Indera Penglihatan
Rabun Dekat (Hipermetropi), Rabun Jauh (Miopi). Dan
Buta Warna
2. Guru menugaskan peserta didik mempelajari materi
tentang Pembentukan
Bayangan pada Mata Serangga.
Pertemuan ke 6 (3 JP)
Pendahuluan
1. Guru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan
kepada siswa. Pernahkah kalian menggunakan kamera? Kamera adalah salah satu
alat yang menggunakan lensa. Pada pertemuan kali ini kita akan membuat kamera
manual, yang disebut dengan “kamera obscura”.
2. Guru menginformasikan pada peserta didik bahwa
kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan ini adalah membuat kamera
obscura pada kegiatan “Ayo Kita Coba”.
Inti
1. Guru membimbing peserta didik membuat kamera
obscura pada kegiatan “Ayo Kita Coba” secara berkelompok. Untuk menunjang
tercapainya KI-2, jangan lupa mengingatkan peserta didik agar bekerjasama dan
berbagi tugas dengan kelompoknya.
2. Guru melakukan tanya jawab dan diskusi kelas untuk
membahas materi tentang berbagai macam alat optik yang ada di sekitar peserta
didik serta manfaatnya.
Penutup
1. Guru membimbing peserta didik untuk menarik
kesimpulan. Materi yang harus disimpulkan oleh peserta didik pada pertemuan
hari ini adalah tentang macam-macam alat optik serta manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari.
Berbagai macam alat optik
kamera, kaca pembesar (lup), mikroskop, dan teleskop.
2. Guru menugaskan peserta didik untuk mempersiapkan
diri menghadapi
tes pada pertemuan berikutnya.
F.
Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik penilaian : tes tulis, pengamatan sikap, dan
keterampilan
2. Instrumen penilaian
Bentuk instrumen dan instrumen: lembar tes tulis
pilihan gandan dan esai yang tertera pada buku siswa dan lembar pengamatan
untuk sikap dan keterampilan seperti yang tertera buku guru bagian penilaian
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.Materi
pengayaan tentang mata faset
G. Media/alat, Bahan, dan Sumber
Belajar
1
.Media
a.
Gambar-gambar terkait dengan materi
1.
Alat/Bahan
Model mata
2.
Sumber Belajar
a.
Lingkungan
sekitar
b.
Buku IPA SMP/MTs kelas VIII, Kemdikbud, 2013
c.
Internet
Jatibarang,
Januari 2017
Mengetahui,
Kepala SMP
Pancasila Guru
Mapel
itulah postingan RPP IPA Kelas 8 Semester 2 Bab Indra Penglihatan dan Optik Kurtilas terbaru 2017 semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment
PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.