Saturday, March 11, 2017

RPP IPA Kelas 8 Semester 2 Bab Indra Penglihatan dan Optik Kurtilas terbaru 2017



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 4 : Indra Penglihatan dan Optik)

Sekolah                        : SMP PANCASILA
Mata pelajaran           : IPA (ILMU PENGETAHUAN ALAM)
Kelas/Semester           : VIII/2
Alokasi Waktu             : 16 JP

A. Kompetensi Inti (KI)
KI.1      Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2      Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin ,tanggung jawab,peduli(toleransi,gotong 
              royong), santun, percaya diri,dalam berinteraksi secara efektif, denganlingkungan social       
              dan  alam   dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI.3      Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)  
              berdasarkan ras   ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait  
              fenomena dan kejadian tampak mata
KI.4      Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, 
              merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
              meghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yangdipelajari di sekolah dan
              sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2. KD pada KI-2
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana & bertanggung jawab dlm aktivitas sehari-hari
2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari
3. KD pada KI-3
3.11 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan, serta aplikasinya untuk menjelaskan penglihatan manusia, proses pembentukan bayangan pada mata serangga, dan prinsip kerja alat optik
4. KD pada KI-4
4.11 Membuat laporan hasil penyelidikan tentangnpembentukan bayangan pada cermin, lensa, dan alat optik (Proyek)
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3. Indikator KD pada KI-3
3.11.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.
3.11.2 Mengidentifikasi proses pembentukan bayangan pada cermin datar dan lengkung
3.11.3 Mengidentifikasi proses pembentukan bayangan pada lensa cembung dan cekung.
3.11.4 Menjelaskan pentingnya cahaya pada proses penglihatan manusia.
3.11.5 Mengidentifikasi proses pembentukan bayangan pada mata manusia.
3.11.6 Mengidentifikasi bagian-bagian mata.
3.11.7 Menjelaskan macam-macam gangguan yang terjadi pada indera penglihatan.
3.11.8 Mendeskripsikan pembentukan bayangan pada mata serangga.
3.11.9 Mendata berbagai macam alat optik yang dapat ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari.
3.11.10 Mendeskripsikan prinsip kerja alat optik.
4. Indikator KD pada KI-4
4.11.1 Menyusun laporan hasil penyelidikan proses pembentukan bayangan pada cermin, lensa, dan alat optik
D. Materi Pembelajaran
    1. Materi Reguler

1. Ada empat sifat-sifat cahaya, sebagai berikut.
a. Cahaya merambat lurus
b. Cahaya dapat dibiaskan
Cahaya akan dibiaskan ketika melewati medium dengan indeks bias yang berbeda. Kecepatan cahaya akan menurun saat memasuki air.besar perubahan kecepatan cahaya saat yang melewati dua medium yang berbeda, akan semakin besar pula efek pembiasan yang terjadi.
c. Cahaya merupakan Gelombang Elektromagnetik
d. Cahaya dapat dipantulkan
Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan jika menumbuk suatu bidang. Pemantulan yang terjadi dapat berupa pemantulan baur dan pemantulan teratur.
2. Pembentukan Bayangan pada Cermin
a. Pembentukan bayangan pada cermin datar
Bayangan yang terbentuk pada cermin datar diperoleh dengan menggunakan diagram sinar. Sinar datang yang mengenai permukaan cermin akan dipantulkan dengan besar sudut pantul sama dengan besar sudut datang. Bayangan pada cermin datar diperoleh dengan memperpanjang sinar-sinar pantul ke arah dalam cermin sehingga bertemu dalam satu titik yang disebut titik perpotongan. Bayangan pada cermin datar bersifat maya, tegak dengan ukuran sama dengan bendanya.
b. Pembentukan bayangan pada cermin cekung dan cembung Pembentukan bayangan pada cermin cekung dapat diperoleh melalui diagram sinar istimewa cermin.
Sinar-sinar istimewa cermin cekung
1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.
2) Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan menuju sejajar sumbu utama.
3) Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan melalui titik pusat kelengkungan cermin pula.
Sinar-sinar istimewa cermin cembung
1) Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah dari titik fokus (f).
2) Sinar yang datang menuju titik fokus (f) dipantulkan sejajar sumbu utama.
3) Sinar yang datang menuju titik pusat kelengkungan cermin (p) seolah-olah berasal dari titik pusat kelengkungan tersebut.
3. Pembentukan Bayangan pada Lensa
Pembentukan bayangan pada lensa cembung dan cekung dilakukan melalui diagram sinar istimewa.
Sinar-sinar istimewa lensa cembung
1) Suatu sinar datang sejajar sumbu utama lensa akan dibiaskan menuju titik fokus di belakang lensa.
2) Suatu sinar datang melalui titik fokus di depan lensa akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
3) Suatu sinar datang melalui pusat optik lensa akan diteruskan tanpa dibiaskan.
Sinar-sinar istimewa lensa cembung
1) Suatu sinar datang sejajar sumbu utama lensa seolah-olah berasal dari titik fokus di depan lensa.
2) Suatu sinar datang seolah-olah menuju titik fokus di depan lensa akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
3) Sinar datang melalui pusat optik lensa akan diteruskan tanpa dibiaskan
4. Bagian-Bagian Mata
Bagian-bagian Mata
Mata tersusun atas beberapa bagian yang berbeda yang masing-masing bagian memiliki fungsi yang berbeda pula. Mata kita dibalut oleh tiga lapis jaringan yang berlainan. Lapisan luar adalah lapisan sklera, lapisan ini membentuk kornea. Lapisan tengah adalah lapisan koroid, lapisan ini membentuk iris. Lapisan ketiga adalah lapisan dalam yaitu retina.
Gangguan pada Indera Penglihatan
a. Rabun Dekat (Hipermetropi)
Seorang penderita rabun dekat tidak dapat melihat benda yang berada pada jarak dekat (± 25 cm) dengan jelas. Hal ini dikarenakan bayangan yang terbentuk jatuh di belakang retina sehingga bayangan yang jatuh pada retina menjadi tidak jelas (kabur). Kacamata positif (lensa cembung) dapat menolong penderita rabun dekat.
b. Rabun Jauh (Miopi)
Seorang penderita rabun jauh tidak dapat melihat benda yang berada pada jarak jauh (tak hingga) dengan jelas. Hal ini dikarenakan bayangan yang terbentuk jatuh di depan retina. Kacamata negatif (lensa cekung) dapat menolong penderita rabun jauh.
c. Buta Warna
5. Berbagai Macam Alat Optik yang ada di Sekitar Siswa
a. Kamera
Kamera dapat digunakan untuk mendokumentasikan sesuatu. Kamera memiliki diafragma dan pengatur cahaya (shutter) untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam lensa.
b. Kaca Pembesar (Lup)
Sebuah kaca pembesar menempatkan objek tersebut lebih dekat kemata kita sehingga objek tersebut menghadapi sudut lebih besar.Seberapa besar suatu objek terlihat dengan mata, dan seberapa jelas kita dapat melihat bagian-bagian kecil pada objek tersebut, bergantung pada ukuran bayangan objek tersebut pada retina.
c. Mikroskop
Mikroskop menggunakan dua lensa okuler dan dua lensa objektif. Lensa okuler adalah lensa yang posisinya dengan mata pengamat. Lensa objektif adalah lensa yang posisinya dekat dengan objek/
benda yang sedang diamati. Fungsi dari mikroskop adalah untuk mengamati benda-benda yang bersifat mikroskopis.
d. Teleskop
Teleskop adalah alat optik yang dapat membuat benda-benda yang berada pada tempat yang jauh menjadi terlihat dekat. Ada dua tipe dasar teleskop, yaitu teleskop pembias dan teleskop pantul.

E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (3 JP)
Pendahuluan
1. Guru melakukan apersepsi dengan menunjukkan sebuah fenomena yang timbul karena proses pembiasan. Berikut ini berbagai fenomena yang mungkin dimunculkan oleh guru. Guru bisa memilih satu atau dua buah fenomena yang tentunya pemilihan tersebut disesuaikan dengan
kondisi yang ada di sekitar peserta didik.
a) Munculnya pelangi.
b) Jalan beraspal apabila dilihat pada jarak ± 200 meter pada saat siang hari terlihat seperti ada genangan air.
c) Sedotan yang dimasukkan ke dalam gelas berisi air bening.
d) Kolam yang terlihat lebih dangkal daripada kondisi normal, dll.
Setelah siswa memperhatikan fenomena tersebut, kemudian guru mengajukan pertanyaan: Mengapa fenomena tersebut terjadi? Guru mengarahkan jawaban peserta didik terhadap sifat-sifat cahaya.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang tertera pada kegiatan ‘Ayo Kita pelajari?’. Guru juga menyampaikan manfaat mempelajari materi ini dengan menjelaskan isi kegiatan pada “Mengapa Penting?”
3. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini ada
2, yaitu percobaan untuk membuktikan sifat-sifat cahaya pada bagian “Ayo Kita Coba” dan menjawab pertanyaan pada bagian “Ayo Kita Lakukan” dan “Ayo Kita Coba”.
Inti
1. Secara berkelompok peserta didik melakukan kegiatan percobaan untuk membuktikan sifat-sifat cahaya pada bagian “Ayo Kita Coba”. Percobaan yang akan dilakukan oleh siswa adalah melakukan percobaan “Perambatan Cahaya”, melalui percobaan ini, diharapkan peserta didik dapat  mengetahui bahwa cahaya merambat lurus dan “Mengapa Pensil Terlihat Bengkok”, melalui percobaan ini diharapkan peserta didik dapat mengetahui sifat cahaya dapat dibiaskan. Selain itu, untuk menunjang tercapainya KI-2, jangan lupa mengingatkan peserta didik agar bekerjasama dan berbagi tugas dengan kelompoknya serta melakukan percobaan dengan cermat dan teliti.
Alternatif Jawaban “Ayo Kita Coba” Perambatan Cahaya dan Mengapa Sendok Terlihat Bengkok
Perambatan Cahaya
Percobaan tersebut membuktikan bahwa cahaya merambat lurus.

Mengapa Sendok Terlihat Bengkok?
Sendok terlihat membengkok karena terjadi pembiasan. Pembiasan yang terjadi tersebut mendekati garis normal. Proses ini terjadi karena cahay melewati dua medium (udara dan air) yang memiliki kerapatan optik yang berbeda. Syarat syarat terjadinya pembiasan ada dua. Pertama, cahaya melalui dua medium yang memiliki kerapatan optik yang berbeda. Kedua, cahaya datang tidak tegak lurus terhadap bidang batas.
2. Guru membimbing peserta didik untuk menjelaskan macam-macam sifat cahaya dan menjawab pertanyaan pada bagian “Ayo Kita Selesaikan"
Alternatif Jawaban “Ayo Kita Selesaikan”
Sudut datang adalah sudut yang dibentuk oleh sinar datang dengan garis normal. Sudut pantul adalah sudut yang dibentuk oleh sinar pantul dengan garis normal. Pada gambar tersebut sudut datang adalah sudut yang dibentuk oleh garis 2 dan 1 atau sudut b. Sedangkan sudut pantul adalah sudut yang dibentuk oleh garis 3 dan 1 atau sudut c.
a) Mendekati Garis Normal
Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium optik kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya cahaya merambat dari udara ke dalam air.
b) Menjauhi Garis Normal
Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari medium optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya cahaya merambat dari dalam air ke udara. Contoh gejala pembiasan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari antara lain, dasar kolam terlihat lebih dangkal apabila dilihat dari atas, terjadinya pelangi apabila hujan turun pada saat matahari muncul.
3. Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan materi tentang sifat-sifat cahaya.
Penutup
1. Guru membimbing peserta didik untuk menarik kesimpulan. Materi yang harus disimpulkan pada hari ini adalah sifat-sifat cahaya.
Sifat-sifat Cahaya
Ada empat sifat-sifat cahaya, sebagai berikut.
a. Cahaya Merambat Lurus
b. Cahaya dapat dibiaskan
c. Cahaya dapat dipantulkan
d. Cahaya merupakan Gelombang Elektromagnetik
2. Guru menugaskan peserta didik mempelajari materi yang akan dipelajari berikutnya, yaitu tentang pembentukan bayangan pada cermin datar dan cermin lengkung.

Pertemuan kedua (2JP)
Pendahuluan
1. Guru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik. Pertanyaan tersebut sebagai berikut.
a. Tadi sebelum berangkat ke sekolah apakah kalian bercermin? Cermin yang biasa kalian gunakan pada saat bercermin adalah cermin datar.
b. Pada saat kalian bercermin, apakah yang dapat kalian lihat?
c. Bagaimanakah dengan ukuran bayangan yang kalian lihat?
Nah, anak-anak pada pertemuan hari ini, kalian akan belajar tentang pembentukan bayangan pada cermin datar. Selain itu, kalian akan belajar juga pembentukan bayangan pada cermin lengkung (cermin cembung dan cermin cekung).
2. Guru menginformasikan pada peserta didik bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan ini ada dua, yaitu percobaan pembentukan bayangan pada cermin datar pada bagian “Ayo Kita Coba” dan memahami pembentukan bayangan pada cermin lengkung.

Inti
1. Secara berkelompok peserta didik melakukan percobaan pembentukanbayangan pada cermin datar pada bagian “Ayo Kita Coba”. Melalui kegiatan ini diharapkan siswa dapat mengetahui sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar. Untuk menunjang tercapainya KI-2, jangan lupa mengingatkan peserta didik agar bekerjasama dan berbagi tugas dengan kelompoknya serta melakukan percobaan dengan cermat dan teliti.
Bayangan oleh Cermin Datar
Apa yang harus kalian persiapkan?
1. Cermin datar berukuran minimal 30 cm x 30 cm.
2. Pensil, bulpen, buku, botol kecil atau benda lainnya yang ada di sekitar kalian.

Apa yang Harus Kalian Lakukan?
1. Letakkan benda misal botol kecil 15 cm di depan cermin datar.
2. Amati bayangan yang terjadi pada cermin.
Lakukan percobaan ini dengan cermat dan teliti agar kalian dapat memahami pembentukan bayangan pada cermin datar. Selain itu, jangan lupa bekerjasama dan berbagi tugaslah dengan teman satu kelompokmu. Berdasarkan percobaan bayangan pada cermin datar, jawablah pertanyaan berikut, tuliskan jawabanmu pada buku IPA!
4) Dimanakah letak bayangan yang dapat kalian amati pada cermin?
5) Bagaimana ukuran bayangan jika dibandingkan dengan ukuran benda?
6) Bandingkan jarak benda terhadap cermin dan jarak bayangan terhadap cermin!
Gambar 10.11 Bayangan yang Terbentuk pada Cermin Datar
Alternatif Jawaban
Pada percobaan tersebut digunakan cermin datar. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar. Sifat bayangan yang dibentuk cermin datar adalah sebagai berikut.
1. bayangan sama besar dengan benda
2. bayangan cermin tegak
3. jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin
2. Guru membimbing peserta didik untuk memahami materi tentang pembentukan bayangan pada cermin lengkung (cermin cembung dan cermin cekung). Hal yang harus dipahami peserta didik pada materi ini adalah sinar istimewa pada cermin lengkung serta pembentukan bayangan (melukiskan pembentukan bayangan) pada pada berbagai lokasi cermin lengkung. Apabila peserta didik mampu melukiskan pembentukan bayangan pada berbagai bagian cermin lengkung maka siswa akan dapat menjelaskan sifat bayangan yang dibentuk pada berbagai lokasi cermin lengkung.
Penutup
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahaminya.
2. Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta didik yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran pada hari ini. Pada kegiatan ini guru menunjuk peserta didik secara acak untuk menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyimpulkan materi yang dipelajari hari ini serta mengecek pemahaman siswa pada materi tersebut. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut.
a) Berdasarkan Gambar 10.7, tentukan beberapa unsur dari cermin lengkung yaitu
1) Pusat kelengkungan cermin, b) titik fokus, c)
panjang fokus, dan d) Jari-jari kelengkungan cermin.
Alternatif Jawaban dari Pertanyaan Guru tersebut.
• Pusat kelengkungan cermin
Pusat kelengkungan cermin merupakan titik di pusat bola yang diiris menjadi cermin. Pusat kelengkungan cermin biasanya disimbolkan dengan M.
Gambar 10.12 Penampang melintang cermin cekung dan cembung .Titik Api (titik fokus) adalah titik pertengahan antara vertex dan pusat kelengkungan cermin dan disimbolkan dengan F. Panjang fokus cermin adalah jarak dari vertex ke titik api dan disimbolkan dengan f. Jari-jari kelengkungan cermin adalah jarak dari vertex ke pusat kelengkungan cermin. Jari-jari kelengkungan cermin biasanya dimbolkan dengan R.
a) Gambarkan sinar-sinar istimewa pada cermin cekung! (Pertanyaan ini dijawab oleh 3 siswa)
Alternatif jawaban dari pertanyaan guru tersebut seperti yang tertera
pada bagian Materi esensial dan Buku Siswa
b) Gambarkan sinar-sinar istimewa pada cermin cembung! (Pertanyaan ini dijawab oleh 3 siswa)
Alternatif jawaban dari pertanyaan guru tersebut seperti yang tertera
pada bagian Materi Esensial dan Buku Siswa
c) Guru menugaskan peserta didik membaca materi yang berikutnya, yaitu “Pembentukan Bayangan pada Lensa”.

Pertemuan ke 3 (3 JP)
Pendahuluan
1. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan menunjukkan sebuah lup kepada siswa dan kemudian secara bergantian peserta didik memegang lup tersebut. Peserta didik juga diminta untuk meraba bagian lensa dari lup. Selain itu, peserta didik juga diminta menggunakan lup tersebut untuk melihat benda yang kecil.

Guru memberikan pertanyaan sebagai berikut.
• Pada saat kalian menggunakan lup untuk melihat benda apa yang terjadi?
• Dapatkah kalian menggunakan lup untuk bercermin? Guru menjelaskan bahwa lup adalah salah satu contoh lensa cembung. Lensa cembung dapat digunakan untuk memperbesar benda tetapi tidak dapat digunakan untuk bercermin. Hal ini dikarenakan lensa tidak dapat memantulkan cahaya seperti cermin. Akan tetapi, lensa membiaskan cahaya yang ditangkapnya.
2. Guru menginformasikan pada peserta didik bahwa pada pertemuan hari ini peserta didik akan belajar tentang sinar istimewa pada pembiasan cahaya oleh lensa cembung dan cekung. Selain itu, peserta didik juga akan belajar melukis pembentukan bayangan pada lensa cembung dan cekung dengan menggunakan diagram sinar istimewa.
Inti
1. Guru membimbing peserta didik untuk memahami materi tentang pembentukan bayangan pada lensa cembung dan cekung. Hal yang harus dipahami siswa pada materi ini adalah sinar istimewa pada lensa cembung dan cekung serta pembentukan bayangan (melukiskan pembentukan bayangan)  pada pada berbagai ruang lensa cembung dan cekung. Apabila peserta didik mampu melukiskan pembentukan bayangan pada berbagai ruang lensa maka siswa akan dapat menjelaskan sifat bayangan yang dibentuk pada berbagai ruang lensa cembung dan
cekung.
2. Guru menugaskan peserta didik untuk melukiskan bayangan pada berbagai ruang lensa cekung dan cembung. Selain itu, peserta didik juga diminta untuk menentukan sifat dari bayangan yang dibentuk. Berikut ini lokasi dari benda yang harus dilukiskan oleh siswa.
Lensa Cembung : di Ruang I, II dan III
Lensa Cekung: di Ruang I, II, dan III.
Penutup
1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan materi yang belum dipahaminya.
2. Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta didik yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran pada hari ini. Pada kegiatan ini guru menunjuk peserta didik secara acak untuk menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyimpulkan materi yang dipelajari hari ini serta mengecek pemahaman peserta didik pada materi tersebut. Pertanyaan-pertanyaan tersebutadalah sebagai berikut.
a. Peserta didik diminta untuk menentukan posisi ruang pada lensa cembung. (Pertanyaan ini dijawab oleh empat orang peserta didik)
Alternatif Jawaban dari Pertanyaan Guru tersebut.
b. Gambarkan sinar-sinar istimewa pada lensa cembung! (Pertanyaan ini dijawab oleh tiga orang peserta didik).
   Alternatif jawaban dari pertanyaan guru tersebut seperti yang
tertera pada bagian Materi Esensial dan Buku Siswa
c. Peserta didik diminta untuk menentukan posisi ruang pada lensa cekung. (Pertanyaan ini dijawab oleh empat orang peserta didik)
Alternatif Jawaban dari Pertanyaan Guru tersebut.
d. Gambarkan sinar-sinar istimewa pada lensa cekung! (Pertanyaan ini dijawab oleh tiga siswa)
Alternatif jawaban dari pertanyaan guru tersebut seperti yang
tertera pada bagian Materi Esensial.
Gambar 10.16 Penentuan Sifat Bayangan oleh Lensa Cembung Berdasarkan Dalil Esbach
Gambar 10.17 Penentuan Sifat Bayangan oleh Lensa Cekung Berdasarkan Dalil Esbach

Pertemuan ke 4 (2 JP)
Pendahuluan
1. Guru memberikan apersepsi tentang pentingnya cahaya bagi sistem penglihatan manusia.
• Guru mengajak peserta didik untuk pergi ke taman sekolah (halaman sekolah) atau membayangkan berada di halaman sekolah.
• Guru memberikan pertanyaan, “bagaimana perasaan kalian ketika berada di tempat ini?”
• Guru meminta peserta didik untuk menutup mata.
• Guru memberikan pertanyaan, “bagaimana perasaan kalian saat ini?”
2. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan di buku IPA tentang apa yang dirasakan oleh peserta didik pada saat memejamkan mata.
3. Guru menginformasikan pada peserta didik bahwa pada hari ini peserta didik akan melakukan percobaan untuk membuktikan Pembentukan Bayangan pada Mata.

Inti
1. Secara berkelompok peserta didik mengidentifikasi pembentukan bayangan pada mata pada bagian “Ayo Kita Lakukan”. Pada kegiatan ini siswa diminta untuk menyelidiki pembentukan bayangan pada lensa cembung. Pembentukan bayangan pada lensa ini seperti yang terjadi pada mata manusia. Setelah melakukan percobaan ini siswa diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan, jawaban tersebut dituliskan pada buku IPA. Melalui kegiatan ini diharapkan siswa dapat mengetahui proses pembentukan bayangan pada mata.
Pembentukan Bayangan pada Mata
Pada percobaan kali ini, kita akan mencoba untuk mempelajari proses yangterjadi pada mata sehingga mata bisa melihat benda.
Apa yang harus kamu persiapkan?
1. Penjepit rel sebagai pemegang alat di atas rel presisi 5 buah
2. Lampu dengan tiang 1 buah/ lilin 1 buah
3. Lensa cembung 1 buah
4. Pemegang slide 1 buah
5. Slide panah 1 buah
6. Layar transparan 1 buah
Apa yang harus kalian lakukan?
1. Aturlah posisi benda-benda yang telah kalian siapkan dengan posisi seperti berikut ini.
2. Aturlah posisi lensa (gerak-gerakkan maju ataupun mundur) sehingga terdapat bayangan yang jelas pada layar.Bayangan yang terbentuk adalah bayangan yang memiliki sifat sama dengan sifat bayangan yang ditangkap oleh mata manusia. Lakukan kegiatan ini dengan cermat dan teliti, serta jangan lupa bekerjasamalah dengan teman satu kelompokmu!
Jawablah pertanyaan berikut, tuliskan jawabanmu pada buku IPA!
1. Bagaimana sifat bayangan yang terbentuk pada percobaan tersebut?
2. Berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan, analogkan benda-benda yang dipergunakan untuk percobaan dengan bagian-bagian mata manusia!
3. Gambarkan jalannya cahaya pada mata manusia, sehingga manusia dapat melihat benda!
Alternatif Jawaban “Ayo Kita Lakukan” Pembentukan Bayangan pada Mata
1. Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa tersebut adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Bayangan ini dibentuk oleh lensa cembung pada ruang 3. Secara skematis, pembentukan bayangan pada lensa dapat digambarkan sebagai berikut.
Penutup
1. Guru membimbing peserta didik untuk menarik kesimpulan. Materi yang harus disimpulkan oleh peserta didik adalah tentang sifat bayangan yang dibentuk oleh mata. Pada percobaan yang telah dilakukan, bayangan terbentuk pada ruang 3. Sifat bayangan yang dibentuk adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Begitupula pada mata, sifat bayangan yang dibentuk adalah nyata, terbalik dan
diperkecil. Akan tetapi pada kenyataannya sifat bayangan yang dibentuk oleh mata nyata, tegak dan diperkecil. Hal ini terjadi karena adanya pemrosesan informasi di otak, sehingga bayangan seolah-olah terlihat tegak.
2. Benda-benda yang digunakan pada kegiatan percobaan ini apabila dianalogkan dengan bagian-bagian mata adalah sebagai berikut.
a) Lampu dianalogkan sebagai sumber cahaya yang dapat menyebabkan mata dapat melihat benda.
b) Benda (panah) dianalogkan dengan benda yang dilihat oleh mata
c) Lensa cembung dianalogkan dengan lensa pada mata manusia.
d) Layar transparan pada percobaan ini berfungsi untuk menangkap bayangan yang dibiaskan oleh lensa cembung. Layar transparan dianalogkan dengan retina yang juga memiliki fungsi menangkap
bayangan yang dibentuk oleh lensa mata. Pada penjelasan sebelumnya dipaparkan bahwa sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Akan tetapi pada kenyataannya sifat bayangan yang dibentuk oleh mata nyata, tegak dan diperkecil. Hal ini terjadi karena adanya pemrosesan informasi di otak, sehingga bayangan seolah-olah terlihat tegak.
Gambar Pembentukan Bayangan pada Ruang 3 Oleh Lensa Cembung

Pertemuan ke 5 (3 JP)
Pendahuluan
1. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari oleh siswa pada pertemuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari oleh siswa pada hari ini. Sebelumnya siswa telah mempelajari tentang pembentukan bayangan pada lensa cembung serta sifat-sifat dari bayangan yang dibentuk. Pembentukan bayangan tersebut memiliki analog dengan pembentukan bayangan pada mata. Selain itu, siswa juga menganalogkan bagianbagian pada set percobaan dengan bagian-bagian mata. Pada kegiatan pembelajaran hari ini, siswa akan mempelajari bagian-bagian pada mata, proses pembentukan bayangan pada mata serta gangguan pada mata.
2. Guru menginformasikan pada peserta didik bahwa ada 2 kegiatan yaitu Mengukur Diameter Iris dan Pupil pada bagian “Ayo Kita Coba” dan menjawab pertanyaan pada bagian “Ayo Kita Selesaikan”.
Inti
1. Guru membimbing peserta didik melakukan kegiatan percobaan mengukur diameter iris dan pupil. Pada kegiatan ini peserta didik akan mengukur diameter iris dan pupil pada tempat terang (di luar kelas) dan pada tempat gelap (di dalam kelas). Melalui kegiatan ini, peserta didik dapat mengetahui bahwa diameter iris dan pupil dapat berubahubah. Perubahan diameter iris dan pupil tergantung pada jumlah cahaya yang ada di lingkungan sekitar kita. Selain itu, peserta didik diharapkan dapat melakukan percobaan ini dengan hati-hati agar penggaris tidak mengenai mata.
Mengukur Diameter Iris dan Pupil
Sebelum melakukan pengamatan ini berkumpullah dengan teman satu kelo mpok (1 kelompok 3 orang). Lakukan pengamatan ini dengan cermat dan teliti.
Apa yang haruskamu persiapkan?
1. Penggaris
2. Kertas
3. Alat tulis
Apa yang harus kamu lakukan?
1. Berbagilah tugas dengan teman satu kelompokmu. Lakukan pembagian tugas dengan bijaksana. Pembagian tugas adalah sebagai berikut, satu orang menjadi peraga yang nantinya akan diukur diameter iris dan pupilnya,
2. Guru membimbing peserta didik untuk menjawab pertanyaan pada kegiatan ‘Ayo Kita Selesaikan’.
Alternatif Jawaban “Ayo Kita Coba” Mengukur Diameter Iris dan Pupil
Pupil merupakan suatu celah yang berbentuk seperti lingkaran yang dibentuk oleh iris. Jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata kalian diatur oleh iris. Besar dan kecilnya iris dan pupil bergantung pada jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata. Apabila seseorang berada di tempat yang terang (misalnya halaman sekolah) cahaya yang masuk ke dalam mata berlebihan, diameter pupil akan mengecil secara otomatis. Mekanisme ini bertujuan agar cahaya yang masuk ke dalam mata tidak terlalu banyak. Sebaliknya, apabila seseorang berada di tempat yang redup (misalnya di dalam kelas) cahaya yang masuk ke dalam mata akan sedikit, sehingga diameter pupil akan melebar/ membesar secara otomatis.Reaksi pupil tersebut adalah suatu reaksi yang disebabkan karena adanya suatu stimulus yang terjadi dengan sendirinya secara optimal dan tanpa disadari. satu orang mengukur diameter iris dan pupil, satu orang lagi mencatat hasil pengamatan.
2. Mintalah temanmu yang bertindak sebagai peraga untuk keluar menuju halaman kelas. Mintalah dia berdiam di halaman ± 3 menit.
3. Ukurlah diameter iris dan pupil temanmu. Lakukan pengukuran dengan hati-hati! Jangan sampai penggaris yang kalian gunakan mengenai mata teman kalian.
4. Catatlah hasil pengukuran pada buku IPA.
5. Mintalah temanmu yang bertindak sebagai peraga untuk masuk ke kelas kembali. Biarkan temanmu berdiam di dalam kelas selama ± 3 menit.
6. Ukurlah diameter iris dan pupil temanmu. Lakukan pengukuran dengan hati-hati! Jangan sampai penggaris yang kalian gunakan mengenai mata teman kalian.
7. Catatlah hasil pengukuran pada buku IPA.
Jawablah pertanyaan berikut, tuliskan jawabanmu pada buku IPA!
1. Bagaimanakah diameter pupil jika berada di tempat terang? Mengapa demikian?
2. Bagaimanakah diameter pupil jika berada di tempat gelap? Mengapademikian?

Penutup
1. Guru membimbing peserta didik untuk menarik kesimpulan. Materi yang harus disimpulkan antara lain bagian-bagian mata serta proses pembentukan bayangannya dan kelainan pada mata.
Alternatif Jawaban “Ayo Kita Selesaikan”
Hal tersebut dipengaruhi oleh aktivitas rhodopsin. Setiap sel batang atau sel kerucut dalam retina manusia mengandung pigmen penglihatan yang terdiri dari suatu molekul penyerap cahaya yang disebut retinal (derivat vitamin A). Retinal ini akan terikat dengan suatu protein membran yang disebut dengan opsin. Apabila opsin bereaksi dengan retinal, maka akan terbentuk pigmen penglihatan yang disebut dengan rhodopsin. Berikut ini adalah gambar struktur 3 dimensi dari rhodopsin Untuk mendapatkan informasi tambahan, kunjungilah website berikut ini!
Pada saat mata mendapatkan cahaya yang lebih terang dari sebelumnya, rhodopsin menghilang kerena terus-menerus dipecah menjadi scotopsin dan retinen. Akan tetapi, pada saat mata berada pada tempat yang lebih gelap daripada sebelumnya rhodopsin tidak dipecah sehingga terjadi penimbunan pigmen rhodopsin. Kondisi inilah yang menyebabkan seseorang mengalami kebutaan sejenak.
Bagian-bagian Mata
Mata tersusun atas beberapa bagian yang berbeda yang masing-masing bagian memiliki fungsi yang berbeda pula. Mata kita dibalut oleh tiga lapis jaringan yang berlainan. Lapisan luar adalah lapisan sklera, lapisan ini membentuk kornea. Lapisan tengah adalah lapisan koroid, lapisan ini membentuk iris. Lapisan ketiga adalah lapisan dalam yaitu retina.
Proses Pembentukan Bayangan pada Mata
Cahaya masuk ke mata melewati kornea, yang merupakan daerah bening dari sklera. Setelah cahaya melewati kornea, selanjutnya cahaya akan menuju ke pupil. Pupil adalah bagian berwarna hitam yang merupakan jalan masuknya cahaya ke dalam mata. Setelah melewati pupil, cahaya bergerak merambat menuju ke lensa. Cahaya yang melewati lensa selanjutnya akan membentuk bayangan yang kemudian ditangkap oleh retina. Retina merupakan sel yang sensitif terhadap cahaya matahari yang terletak pada bagian belakang mata. Sel-sel khusus yang terletak di retina akan mengubah bayangan menjadi sinyal elektrik (impuls). Sinyal elektrik ini kemudian akan ditransfer ke otak, yang kemudian akan diterjemahkan sebagai objek/ benda yang kalian lihat.
Gangguan pada Indera Penglihatan
Rabun Dekat (Hipermetropi), Rabun Jauh (Miopi). Dan Buta Warna
2. Guru menugaskan peserta didik mempelajari materi tentang Pembentukan
Bayangan pada Mata Serangga.

Pertemuan ke 6 (3 JP)
Pendahuluan
1. Guru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa. Pernahkah kalian menggunakan kamera? Kamera adalah salah satu alat yang menggunakan lensa. Pada pertemuan kali ini kita akan membuat kamera manual, yang disebut dengan “kamera obscura”.
2. Guru menginformasikan pada peserta didik bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan ini adalah membuat kamera obscura pada kegiatan “Ayo Kita Coba”.
Inti
1. Guru membimbing peserta didik membuat kamera obscura pada kegiatan “Ayo Kita Coba” secara berkelompok. Untuk menunjang tercapainya KI-2, jangan lupa mengingatkan peserta didik agar bekerjasama dan berbagi tugas dengan kelompoknya.
2. Guru melakukan tanya jawab dan diskusi kelas untuk membahas materi tentang berbagai macam alat optik yang ada di sekitar peserta didik serta manfaatnya.
Penutup
1. Guru membimbing peserta didik untuk menarik kesimpulan. Materi yang harus disimpulkan oleh peserta didik pada pertemuan hari ini adalah tentang macam-macam alat optik serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Berbagai macam alat optik
kamera, kaca pembesar (lup), mikroskop, dan teleskop.
2. Guru menugaskan peserta didik untuk mempersiapkan diri menghadapi
tes pada pertemuan berikutnya.

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik penilaian : tes tulis, pengamatan sikap, dan keterampilan
2. Instrumen penilaian
Bentuk instrumen dan instrumen: lembar tes tulis pilihan gandan dan esai yang tertera pada buku siswa dan lembar pengamatan untuk sikap dan keterampilan seperti yang tertera buku guru bagian penilaian
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.Materi pengayaan tentang mata faset
G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1        .Media
a.      Gambar-gambar terkait dengan materi
1.      Alat/Bahan
           Model mata
2.      Sumber Belajar
a.      Lingkungan sekitar
b.      Buku  IPA SMP/MTs kelas VIII, Kemdikbud, 2013 
c.       Internet
Jatibarang, Januari  2017
Mengetahui,                                                                           
Kepala SMP Pancasila                                                  Guru Mapel

itulah postingan  RPP IPA Kelas 8 Semester 2 Bab Indra Penglihatan dan Optik Kurtilas terbaru 2017 semoga bermanfaat


No comments:

Post a Comment

PEDOMAN KOMENTAR
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.